Tidak anak-anak tidak orang dewasa, semua suka bermain. Masing-masing punya mainan dan permainan. Kita begitu ceria saat terlibat dengan mainan atau permainan yang kita miliki. Namun apa yang akan anda lakukan ketika mainan itu sudah tidak menarik lagi?
Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Saya setuju dengan kata-kata itu. Waktunya anak-anak sebagian besar dihabiskan dengan bermain. Kecuali sedang tidur, makan saja sambil bermain atau malah makanannya itu yang dijadikan mainan. Bahkan meskipun tidak mungkin bermain saat tidur, seringkali mereka main-main dulu sebelum pulas. Karena kegemarannya ini, jangan heran jika anda menemukan anak yang setia dengan teman bermainnya yang berasal dari tempat tidur. Apa itu? Guling yang sudah kucel dan bau pesing, bantal yang ujungnya tidak karuan warnanya dan sering basah karena dikenyot, dan selimut yang aromanya aduhai adalah yang sering ditemukan menjadi korban. Saya malah pernah punya tetangga yang anaknya kalau main ke rumah temannya, satu tangan dia pasti menyeret bantal kesayangan. Melihat warnanya yang sudah tidak karuan, nggak kebayang seperti apa baunya bantal yang diseret-seret itu.
Bagi orang dewasa barangkali kelakuan anak dengan mainnya terlihat aneh. Sangat mengherankan ketika mainan itu dicoba dipisahkan, dia teriak dan menangis sekeras-kerasnya. Seolah-olah, mainan yang akan diambil orang dewasa itu seperti bagian anggota badannya yang sedang dimutilasi. Mainan itu bagaikan belahan nyawanya yang tidak akan dia ijinkan orang lain mengambilnya. Tentu saja keanehan dan kegilaan itu ada masanya. Dalam waktu tertentu mainan itu akan menjadi tidak menarik lagi baginya. Ketidaktertarikan muncul bisa disebabkan malu karena merasa sudah besar, atau karena ada mainan lain yang berhasil menyita perhatiannya sehingga melupakan teman main lamanya.
Begitu seorang anak tumbuh, jenis mainannya juga akan bertambah. Apapun jenisnya, mainan itu tetap akan menarik dan menjadikan hati pemiliknya senang. Tidak mungkin pernah kita temukan ada orang bermain dengan sedih. Selalu, mainan akan menggembirakan yang memainkannya. Setelah itu, kejadian yang sama kembali terulang. Mainan yang tadinya menyenangkan kemudian menjadi tidak menarik lagi. Yang terjadi? Bisa ditebak. Mainan itu akan ditinggalkan atau dibuang.
Apa mainannya orang dewasa? Anda jangan terkejut bila mendapati mainan orang dewasa itu tidak ada bedanya dengan yang dimiliki anak-anak. Hanya saja, bantal atau guling yang diseret-seret barangkali sudah tidak ada lagi. Kalaupun orang dewasa masih memainkannya, mungkin sebatas di kamar tidur dan juga baunya sudah tidak sedahsyat punyanya anak-anak. Selain mainan masa kanak-kanak itu, hadir pula mainan yang tidak dimainkan anak-anak. Mainan apa yang anda sekarang mainkan yang dulu tidak anda miliki? Banyak, mungkin.
Jenis dan model mainan sudah pasti terus berubah dan berkembang. Ada mainan yang betul-betul baru, ada pula yang hanya modifikasi atau pengembangan dari yang pernah ada. Sebaliknya, ada juga mainan yang dulu dimainkan, sekarang sudah tidak ada lagi atau jarang ditemukan. Ketika saya kecil, mencari bunga keluwih adalah kegiatan sangat menyenangkan yang sering saya lakukan. Bunga yang bentuknya panjang itu akan saya jadikan obat nyamuk. Saya tidak memanjat pohonnya untuk mengambilnya. Bunga-bunga keluwih yang gagal menjadi buah itu akan jatuh dan bertebaran di bawah pohon. Tidak banyak, tetapi cukup untuk mengusir nyamuk saat saya dan gang masa kanak-kanak saya duduk melingkar sambil ngerumpi di tengah alun-alun atau saat nonton layar tancap atau misbar (gerimis bubar). Saat dibakar, bunga keluwih mengeluarkan asap yang lumayan tebal dan baunya khas. Namun bagi saya dan gerombolan saya, bunga keluwih itu tetap mainan menyenangkan, yang sekarang sudah tidak saya mainkan lagi.
Anda yang sudah punya pasangan, apakah menganggap pasangan anda itu mainan yang menyenangkan? Jika anda menganggapnya sebagai mainan, saya berdoa mudah-mudahan anda tidak akan pernah bosan memainkannya, bukan mempermainkannya. Begitu juga sebaliknya, semoga pasangan yang anda mainkan itu memperlakukan dan memiliki perasaan sama seperti yang anda lakukan terhadapnya. Dengan begitu, anda berdua akan sama-sama senang karena memiliki mainan. Mainan yang terus menyenangkan dan tidak akan pernah tidak menarik. Kata White Lion: “Till death do us part.” Orang kita bilang, “Selama hayat masih dikandung badan.” Begitu senangnya sehingga sah-sah saja jika anda kemudian mengatakan dengan menye-menye ke pasangan anda: ”Honey, kau memang bukan yang pertama, tetapi kamu adalah yang terakhir dalam hidupku.” Preeeeetttttt…
Sumber gambar: di sini
@Ajeng S. Rahayu: bentar lagi juga punya kok 😉
Hmmm, pasangan? saya blm punya pak Dhe … 🙂
@fitri: dua2nya 😉
@Omanta: syukurlah kalo tulisan ini bisa memicu ide om 😉
Bunga keluih ya, lw oman bilangnya kembang timbul (Bunga keluih) dan itu selalu digunakan setiap malam tuk ngusir nyamuk hingga akhirnya Obat nyamuk menggantikan posisinya. kalau bicara masalah mainan banyak pak yang tidak terungkap dan ini menjadi ide untuk tulisan oman, namun bukan berarti nyontek kan pak. hehe pish agh
pak sebenernya intinya ngomongin mainan or pasangan c””
jadi pengen cepet2 dapat pasangan agar bisa bermain bersama dalam suka dan duka wakakakak (alay dot.com)
kau memang bukan yang pertama, tetapi kamu adalah yang terakhir dalam hidupku… kata-kata itu berguna bagi saya anak muda .. bukan by=ut merayu tapi buat mengingatkan yang tua..
@Ann: you’re welcome bro 😉
Cool, dari ngomongin mainan sampai mengingatkan untuk tetap sayang sama pasangan, thanks man.