Adakalanya orang yang tidak kompeten duduk di kursi pimpinan. Ini bisa terjadi karena beberapa sebab. Salah satunya adalah proses perekrutan yang tidak melewati fit & proper test atau uji kelayakan sebagaimana seharusnya. Bila pimpinan tunakompetensi tersebut tetap berada di posisinya tanpa ada upaya penggantian, hal itu bisa menjadi indikator kurang bagusnya manajemen organisasi.
Bila berada dalam kondisi semacam itu, anak buah harus bagaimana? Ada tip bermanfaat tentang hal-hal yang harus dilakukan jika atasan bukan orang pandai. Sam Deep dan Lyle Sussman dalam bukunya berjudul Manajer Bijak (judul aslinya Smart Moves) berbagi perihal tersebut.
1. Jangan mengharapkan lebih daripada yang dapat dilakukannya. Jika Anda tidak mempunyai harapan terhadap atasan, Anda tidak akan kecewa.
2. Pandanglah perilaku yang tidak Anda sukai sebagai masalah atasan, bukan masalah Anda.
3. Jangan menjadi jengkel terhadap sesuatu yang sebenarnya bersumber pada ketidakmampuan. Pengalaman kami menunjukkan bahwa kejengkelan tidak ada gunanya. Sebab utama dari keputusan yang keliru seringkali adalah ketiadaan informasi atau sekadar ketololan.
4. Perbanyaklah berhubungan dengan bawahan dan kurangi hubungan dengan atasan.
5. Tunjukkan pada atasan apa yang seharusnya dilakukannya untuk membuat hubungan Anda berdua lebih produktif dan organisasi lebih sukses.Ini harus dilakukan dengan hati-hati. Salah satu caranya adalah dengan mengajak atasan mengikuti sesi umpan-balik, seperti berikut. Ambillah selembar kertas kosong yang hanya berisikan tiga judul: “Lakukan lebih banyak… Lakukan lebih sedikit… Pertahankan…” Di bawah masing-masing judul ini tulislah perilaku Anda yang Anda yakin akan ditempatkan dalam kategori yang sama oleh atasan Anda. Mintalah atasan Anda melakukan hal yang sama dengan menuliskan perilaku yang ia yakin Anda akan menempatkannya dalam kategori yang sama baginya. Sekarang Anda mempunyai dasar untuk diskusi yang selalu Anda harapkan berlangsung antara Anda dengan atasan. Masing-masing dari Anda akan melihat perilaku tadi dan katakanlah mana yang Anda setujui, tidak Anda setujui, dan ingin Anda tambahkan. Aturan dasar terpenting dalam sesi umpan-balik ini adalah bahwa masing-masing dari Anda harus memilih sendiri tiga perilaku dari daftar akhir yang akan Anda ubah demi memperbaiki hubungan Anda berdua dengan bantuan dari pihak lainnya.
6. Jagalah peluang Anda di luar kalau-kalau Anda memutuskan untuk mengundurkan diri. Peliharalah ketampakan Anda di organisasi dan profesi Anda. Perbaruilah terus resume Anda.
7. Bertahanlah dan nantikanlah pengganti atasan yang lebih baik.
8. Prestasi baik Anda mungkin akhirnya membuat Anda dipromosikan ke posisi yang sekarang diduduki atasan Anda.
9. Bila semua gagal, sempurnakan resume Anda dan kirimkan itu ke perusahaan pencari tenaga kerja.
Tidak gampang memang memiliki atasan yang tidak kompeten. Namun demikian, semangat kerja tetap harus dijaga selama masih berada di dalam organisasi yang sama. Yang penting untuk dilakukan, terus meningkatkan kualitas diri. Setuju?
setuju..
prajurit tanggug pasti komandannya luar biasa. Biarpun seandainya galak tetep aja prajuritnya merasa kagum.
Semoga saya cepet ketemu sama atasan yang luar biasa. hehehehe..
Yang poin 7 ga sekalian diusahakan kang? XD
@Miftahgeek: bila perlu. 😉
jangan lupa selalu berdoa agar pemimpin tersebut segera di ganti
@hanari: ya. 🙂
opo mbah, pemimpin impoten? 😀
@njowotenan: budheg jogja! 😛
@achhmaad: majas yang pas. 🙂
bak kumpulan elang yang diasuh induk ayam,
ketika kreatifitas bawahan mulai diperhitungkan oleh pihak manajamen perusahaan, dapat disinyalir sebagai ancaman bagi para atasan dan supervisor, dilematis bawahan