Lebih Dekat dengan ODHA merupakan nama kelas Akber Bogor yang diselenggarakan hari ini. Sebuah topik menarik dan menambah pengetahuan perihal HIV/AIDS dan penderitanya yang disebut ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Ketua PPPKMI Kota Bogor dan saat ini sedang menjalankan Program Remaja dan HIV Komprehensif, Siti Nur Faizah, SKM, membabarkan topik tersebut secara gamblang.
Kehidupan di Bogor terkait HIV/AIDS, ODHA dan dunianya sungguh menarik sekaligus mengejutkan. Siapa sangka Kota Hujan yang kalau siang hari begitu agamis, saat memasuki malam di sudut-sudut tertentu beralih menjadi dunia yang menjalani kehidupan sebaliknya. Di tempat-tempat tersebut terdapat penjual minuman oplosan, peredaran obat terlarang, PSK, kumpulan waria dan homo, yang menjadi sumber berjangkit dan penularan virus HIV.
ODHA sering diperlakukan diskriminatif bahkan oleh pihak rumah sakit. Seorang penderita HIV/AIDS sejak 2006 yang diajak di kelas Akber Bogor menuturkan pengalamannya ditolak seluruh rumah sakit yang ada di Kota Bogor. Bahkan dokter yang paham kesehatan banyak yang berperilaku tidak simpatik kepada teman-teman penderita HIV/AIDS. Ketakutan karena ketidaktahuan bahwa ODHA tidak menularkan penyakitnya serta stigma negatif sering menjadikan masyarakat mengucilkan mereka. Seperti yang dituturkan Siti Nur Faizah atau suka dipanggil Bu Nunung, para ODHA binaannya malah memanggilnya BNN, bersentuhan kulit pun seperti salaman atau mencium pipi tak akan menyebabkan ketularan.
ODHA mestinya dirangkul dan didekati agar semangat hidupnya terus berkobar. Tidak semua dari mereka terjangkit HIV karena perilaku tidak baik. Sebagian dari mereka bahkan ibu rumah tangga baik-baik yang terkena HIV karena transfusi darah. ODHA harus minum obat seumur hidup jika ingin tetap hidup seperti mereka yang tak terjangkiti HIV. Bila tidak, usia mereka hanya bisa bertahan sampai sepuluh tahun sejak terjangkit.
Yuk, kita bantu mereka.