Bukan mau pamer, hanya heran saja. Kok baru sekarang tulisan yang pernah saya kirimkan dimuat di Readerβs Digest? Meskipun demikian, senang juga sih melihat karya sendiri terpampang di majalah bulanan itu.
Ada kebanggaan tersendiri saat membaca tulisan kita dimuat di sebuah media. Bagi saya, ketika mengirimkan tulisan ke sebuah media cetak, bukan masalah bayaran yang menjadi tujuan utama. Kepuasan dan kebanggaan karena dimuatlah yang buat saya lebih bernilai dibandingkan imbalan yang diterima. Hal itu juga sekaligus ajang pembuktian bagi diri sendiri bahwa tulisan yang dibuat tidak jelek-jelek amat. Setidaknya ada di antara tulisan yang dilahirkan diakui kelayakannya untuk terbit oleh seorang atau sebuah tim redaksi suatu media. Dengan demikian, semakin memperkuat keyakinan bahwa sebenarnya peluang untuk dimuat di media cetak bagi tulisan yang dibuat semakin terbuka.
Kapan tulisan singkat yang dimuat di Readerβs Digest edisi Januari 2011 dikirim saya sendiri lupa. Bahkan saya tidak ingat bahwa saya pernah mengirimkan tulisan itu. Ketika anak pertama saya membacanya dan menginformasikan bahwa ada tulisan saya di situ, saya baru sadar bahwa saya dulu pernah mengirim tulisan tersebut. Bila melihat isi tulisan yang hanya beberapa kalimat itu, rasanya sudah dua tahun yang lalu karangan itu saya kirimkan. Kok bisa selama itu? Entahlah. Barangkali pihak majalah mempunyai prinsip seperti yang dikatakan teman saya: Itβs better late than later β lebih baik terlambat daripada lebih terlambat (aslinya sih Itβs better late than never).
Berikut ini saya tulis ulang artikel singkat tersebut, yang bisa anda temukan di Reader’s Digest Indonesia edisi Januari 2011 halaman 66 dalam rubrik Lucunya Keluarga!
Reyhan, 8, yang sedang giat belajar komputer, memberikan tebak-tebakan kepada ibunya, “Ibu, kenapa di tombol keyboard tulisannya ‘Enter’?”
“Apa, ya? Nyerah, deh,” ujar ibunya.
“Kalau tulisannya ‘Entar’, nanti jadi lambat.”
Sumber gambar: di sini
@gusti: hmm belum apa2 kok π
wah,, hebat,, kapan yah saya bisa jadi penulis keren kayak bapak,,
@Bung Iwan: memang nyaman berkarya sesuai keinginan π kita bisa lebih menikmati
dari posting2 artikel ringan di koran, seorang teman sekarang menerbitkan sebuah buku. bukunya ringan juga. kalau saya? hmm… saya tidak terbayangkan menerbitkan buku. menulis untuk having fun. karya visual mungkin lebih pas buat saya.
@Miftahgeek: sudah saya tulis ulang tuh Mif… π
@masjustice: tauk tuh dapat honor apa kagak, gak penting bagi saya tapi kalo dapat ya alhamdulillah π
honornya telat gak, Pak???
hahahaha… π
kalo gak mau telat, minum k*r*n*t* ajah, hehehe π
@Ann: hahaha… suka gitu ah π³
Mantap, bisa menulis di Reader’s Digest.
Bagusnya membaca di majalahnya atau menunggu tulisan disini ya
@echa: minum2 π
@sjafri mangkuprawira: makasih pak prof, hiya lebih baik lambat ketimbang nggak sampai π
@Didno: salam kenal kembali, semua tulisan lomba sedang dalam proses penjurian sekarang
Ini bog saya yang lain yang ikut lomba menulis artikel dan blog perubahan iklim
Salam kenal dari Blogger Indramayu yang waktu acara Ultah dblogger ke-2 saya nanya ke bapak.
…selamat atas dimuatnya artikel pendek di majalah bergengsi itu…lebih baik lambat ketimbang tidak sampai…hehehe
Screenshot nya kang..
Makan2 juga sekalian.. *alah
makan2 π