Maman S. Mahayana kembali mengkritik 20 cerpen dalam epilog yang dia tulis untuk buku antologi cerpen pilihan Kompas 2012, Laki-laki Pemanggul Goni. Meski terkesan 'kejam', tulisan yang dia beri judul Potret Indonesia dalam Cerpen isinya sangat mencerahkan. Di sisi lain, dengan tulisan tersebut, Maman bak burung merak yang sedang mengembangkan bulu ekornya di musim kawin.