Percayakah anda bila ada orang yang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris tetapi bisa menghasilkan uang puluhan bahkan ratusan juta rupiah per bulan dalam situs internet berbahasa Inggris? Percaya atau tidak, itulah yang saya temukan dalam acara bertema Nganggur Itu Anugerah, sebuah workshop yang diadakan di Kaliurang Yogyakarta pada 31 Juli dan 1 Agustus 2010 yang dibidani oleh Gelatik Selam. Saya menemukan orang-orang yang tidak masuk akal dalam acara itu.
Karena saya melihat dengan mata kepala sendiri, mau nggak mau saya harus percaya meskipun tidak masuk akal. Orang-orang tidak masuk akal itu menceritakan satu persatu di depan peserta workshop tentang pengalaman mereka memulai kegiatan onlinenya sampai bisa menghasilkan dolar dalam jumlah yang mencengangkan. Yang paling menarik perhatian adalah ketika seorang anggota komunitas bernama Abiyoso tampil dan memaparkan pengalamannya. Peserta workshop ger-geran mendengar kisah lelaki berbadan kecil ini sekaligus kagum dengan semangatnya. Abiyoso bercerita dengan bahasa Indonesia bercampur dengan bahasa Jawa.
Abiyoso awalnya tidak dianggap sebagai peserta acara sharing bertajuk ‘Tolak Banned’ oleh para anggota Gelatik Selam, sebuah komunitas online publisher Yogyakarta, yang pada waktu itu bernama Jumatan karena ngumpulnya tiap Jum’at malam di bundaran UGM. Dengan celana jean kucel, kaos sederhana dan bertopi butut, Abiyoso selalu diabaikan anggota komunitas yang lagi kumpul-kumpul. Karena penampilannya, dia dikira orang asing yang kebetulan berada di tempat tersebut. Lama-kelamaan orang-orang mulai sadar bahwa dia ternyata datang untuk pertemuan yang sedang berlangsung. Setelah acara sharing ‘Tolak Banned’ itu, selanjutnya Abiyoso tidak lagi diabaikan oleh anggota lain karena mereka semua tahu dia pernah ikut acara di Kaliurang. Mereka malah sangat mendukung Abiyoso. Karena kegigihannya, keingintahuannya, kepolosannya dan sikap legawa dia, semua anggota Jumatan atau sekarang Gelatik Selam sangat menghargai kehadirannya.
Dari Master of Conthong alias pembawa acara, Isnaini, yang memperkenalkan Abiyoso sebelum tampil, peserta workshop Nganggur Itu Anugerah mengetahui betapa lugunya Abiyoso. Dikatakan oleh Isnaini bahwa dari semua anggota Gelatik Selam, Abiyoso yang paling parah bahasa Inggrisnya. Pernah di awal-awal dia bergabung, didapati email korespondensinya dengan orang asing yang selalu berisi kalimat yang sama yaitu yes father yang maksudnya mau mengatakan ’ya pak’. Abiyoso juga mengaku otaknya sudah tidak mampu lagi menyerap penjelasan dari teman-teman sekomunitas. Dia mengibaratkan otaknya sendiri dengan pempes yang sudah penuh. Meskipun begitu lugu dan dengan keterbatasan bahasa Inggris yang dimiliki, Abiyoso sekarang bisa memiliki pendapatan empat digit USD per bulan dari Google Adsense dalam situs bahasa Inggris yang dia kelola.
Meskipun tidak separah Abiyoso, beberapa anggota komunitas juga memiliki kemampuan bahasa Inggris yang pas-pasan. Seperti yang diakui Jatmiko yang oleh teman-temannya dipanggil Karmin, dia pernah mendapat komentar dari orang asing yang menulis ”Your website is beautiful but your English is horrible.” Namun demikian, anda akan terkaget-kaget bila mengetahui kemampuan dia dalam menghasilkan dolar. Dia katakan saat ini telah bisa memperoleh empat digit USD per bulan dari Google Adsense, tapi beda angka depannya lebih banyak dari Abiyoso.

Panuwun, Rislan, Wibi, Hans, Pica, Ian, Radian, Jauhari, Wawan (Pogung), Irawan (Jumbet), dan Isnaini adalah anggota Gelatik Selam lain yang juga berbaik hati membagi ilmunya dalam workshop. Mereka memiliki kemampuan menghasilkan USD 1000 s/d USD 75.000 per bulan. Mereka adalah bagian dari orang-orang yang tidak masuk akal yang tergabung dalam Gelatik Selam, sebuah komunitas dahsyat beranggotakan para online publisher hebat dari Yogyakarta.
[…] bernama Gelatik Selam. Dalam workshop itu, saya bertemu dengan orang-orang yang saya sebut impossible people. Karena bertemu dengan mereka itulah, begitu sampai di Bogor saya langsung mencari komunitas yang […]
[…] pengangguran itu, saya sempat menuangkannya dalam beberapa tulisan seperti Nganggur Is An Art, Impossible People, Fakir Bandwidth, 3 Bujang ke Keraton, Bertemu Christina Aguilera,dan Sapi Perah dari […]
waduh 4 digit hebat, aku dapet google adsense baru 3 dolar..
spirit of sharing yang luar biasa ya mas. tp ada juga lho yg keukeuh menyembunyikan ilmunya dg harapan “orang lain tidak sepandai sy”. katanya sih, bersedia membagi ilmu berdasarkan permintaan, on demand, tp setelah diminta pun jawabannya begini: “itu sulit, ruwet”, bukan “itu sulit, ruwet, tapi tenang aja, mulainya dari sini lho .. terus ke sini …. “
[…] Yogyakarta. Lima artikel yang mendahului postingan ini adalah Fakir Bandwidth, Nganggur Is An Art, Impossible People, 3 Bujang ke Keraton, dan Bertemu Christina Aguilera. Ada satu draft artikel lagi yang sedang […]
[…] budaya inilah petualangan emosional saya dimulai. Di mana nanti saya kemudian akan bertemu dengan orang-orang yang tidak masuk akal, yang sebagian dari mereka mengaku mantan fakir bandwidth, dalam sebuah acara yang berjudul […]
[…] budaya inilah petualangan emosional saya dimulai. Di mana nanti saya kemudian akan bertemu dengan orang-orang yang tidak masuk akal, yang sebagian dari mereka mengaku mantan fakir bandwidth, dalam sebuah acara yang berjudul […]
@firman: amin, mudah2an kita bisa naik kelas bareng2 dan menjadi jenderal bintang 5, kalau perlu bintang tujuh 8)
ya pak bogor, inti dari acara kemaren itu usaha, sabar dan posting-posting terus. nanti kita generasi berikutnya.. he…
@Jumbet: maturnuwun mas revisinya, ntar saya edit biar tidak ambigu. 😉
Mas, ada yang perlu saya ralat terutama tentang quote dibawah ini: (mungkin mas menangkap ‘agak lain’ pada saat saya cerita dalam perjalanan kaliurang-terminal jombor)
Abiyoso awalnya tidak dianggap oleh para anggota yang tergabung dalam Gelatik Selam, komunitas online publisher Yogyakarta. Dia selalu datang dalam acara ngumpul-ngumpul setiap minggu yang sebelum bernama Gelatik Selam (gelar tikar Selasa malam) disebut dengan Jumatan karena ngumpulnya tiap Jum’at malam di bundaran UGM. Dengan celana jean kucel, kaos sederhana dan bertopi butut, Abiyoso selalu diabaikan anggota komunitas yang lagi kumpul-kumpul. Karena penampilannya, dia dikira orang asing yang kebetulan berada di tempat itu. Lama-kelamaan orang-orang mulai sadar bahwa dia ternyata datang untuk pertemuan rutin itu.
Abiyoso awalnya tidak dianggap oleh para anggota yang tergabung dalam Gelatik Selam > mungkin lebih tepatnya: Abiyoso awalnya tidak dianggap sebagai peserta sharing ‘Tolak Banned’, oleh para anggota yang tergabung dalam anggota Jumatan (waktu itu namanya Jumatan, krn ngumpulnya Jumat malam di bunderan UGM). Awalnya memang dia nggak begitu ‘terlihat’ pada saat acara, tau tau ‘nongol’ aja pada sesi jagung bakar (jujur pada waktu itu kita semua menyangka dia adalah juru kuncinya mbah Maridjan) & pada saat peserta yang lain buka laptop .. eeh ternyata dia juga buka blognya.
Dengan celana jean kucel, kaos sederhana dan bertopi butut, Abiyoso selalu diabaikan anggota komunitas yang lagi kumpul-kumpul > nah setelah acara sharing ‘Tolak Banned’, Abiyoso sama sekali tidak pernah diabaikan oleh member lain (karena kita semua tau dia pernah ikut acara di kaliurang), kita semua malah sangat mensupport dia, karena kegigihannya, keingintahuannya, kepolosannya & sikap legawa dia .. semua member Jumatan sangat menghargai kehadirannya.
Itu mungkin sedikit ralat supaya tulisannya nggak ambigu ya mas
@aming: dikasih mas, moge harley davidsonnya saja dibawa 😆
hebat euy….bukti transferannya dikasih tau juga ngga tuh…
salut lah…
@Ray: oke mas, hiya gathering yang workshop ato workshop yang gathering 😎
jangan bosan yah, Insya Allah th besok kita adain gathering lagi, kok rasanya gak tepat kalo dibilang workshop 😀
@septi, arman & indobrad: memang, agak sulit dipercaya. too good to be true but it’s truly true, bener. saya ketemu dengan mereka semua di Yogya beserta bukti-buktinya 😉
@iqbal rekarupa: hiya mas, saya di sini, ke sinilah mas hehehe…
ternyata di sini juga ?? wahhhuhuhuhuhuhahahahahahaaasssiiikkkkk
agak2 too good to be true. tapi sepertinya menarik ketemu mereka langsung. thanks sharingnya bro 😀
$75000 per bulan??? ah yang bener… 😀
Subhanallah.. bener2 kelihatan impossible ya..
[…] tidak? Semua yang menjadi pembicara adalah orang-orang sukses di dunia maya. Mereka adalah orang-orang tidak masuk akal yang dengan kemampuan juga keterbatasannya mampu membuat Google Adsense menyerahkan ribuan […]
[…] Kegiatan workshop Nganggur Itu Anugerah digagas oleh sebuah komunitas online publisher Yogyakarta bernama Gelatik Selam. Sebuah nama unik kreatif dan bernuansa lokal khas kota gudeg. Gelatik Selam adalah singkatan dari gelar tikar Selasa malam. Anggota komunitas ini memang secara rutin mengadakan acara kumpul-kumpul pada Selasa malam di 0 KM depan kantor pos. Mereka berbincang sesama anggota sambil menikmati jajanan dari pedagang angkringan yang mangkal di sekitar tempat itu. Komunitas Gelatik Selam berisi orang-orang dengan prestasi yang sangat mengagumkan dalam dunia maya. Bagi saya, orang-orang yang tergabung dalam komunitas itu bukan hanya sekedar mengagumkan tetapi saya lebih suka menyebutnya sebagai orang-orang yang tidak masuk akal. […]