Nganggur Is An Art

22
2338

nganggur is an artNganggur itu anugerah. Sebelum Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan surat keputusan berisi larangan dan MUI mengeluarkan fatwa haram untuk menganggur, jadilah pengangguran.

Menjadi pengangguran ternyata merupakan sebuah anugerah. Anugerah yang bagaimana? Menganggur yang seperti apa? Tentunya anugerah dalam makna tertentu dan tidak asal menganggur begitu saja. Nganggur Itu Anugerah adalah tema yang diusung dalam acara kumpul-kumpul para online publisher yang diadakan di Yogyakarta 31 Juli dan 1 Agustus kemarin. Memang agak provokatif tema kegiatan itu. Namun bila anda berada di antara mereka yang menghadiri acara yang penuh canda dan tawa, anda baru mengerti apa yang dimaksud dari tema itu.

Kegiatan workshop Nganggur Itu Anugerah digagas oleh sebuah komunitas online publisher Yogyakarta bernama Gelatik Selam. Sebuah nama unik kreatif dan bernuansa lokal khas kota gudeg. Gelatik Selam adalah singkatan dari gelar tikar Selasa malam. Anggota komunitas ini memang secara rutin mengadakan acara kumpul-kumpul pada Selasa malam di 0 KM depan kantor pos. Mereka berbincang sesama anggota sambil menikmati jajanan dari pedagang angkringan yang mangkal di sekitar tempat itu. Komunitas Gelatik Selam berisi orang-orang dengan prestasi yang sangat mengagumkan dalam dunia maya. Bagi saya, orang-orang yang tergabung dalam komunitas itu bukan hanya sekedar mengagumkan tetapi saya lebih suka menyebutnya sebagai orang-orang yang tidak masuk akal.

Pertemuan yang diadakan rutin setiap minggu itu sayangnya tidak bisa menyatukan seluruh anggotanya. Selalu ada yang tidak hadir dalam pertemuan rutin Selasa malam karena berbagai sebab. Berdasarkan informasi dari salah satu anggota yang bernama Irawan atau oleh teman-temannya disebut Jumbet, itulah yang mendorong mereka mengadakan workshop Nganggur Itu Anugerah. Dengan diadakannya acara khusus ini, diharapkan semua anggota Gelatik Selam bisa bertemu. Selain itu, komunitas yang dulu menyebut acara ngumpul mingguan mereka dengan nama Juminten (Jum’at Bengi Thenguk-thenguk atau duduk-duduk pada Jum’at malam) Jumatan (karena ngumpulnya tiap Jum’at malam di bundaran UGM) ini juga ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang-orang di luar komunitas. Oleh karena itu mereka mempublikasikan rencana kegiatan itu di internet dengan membatasi jumlah peserta hanya untuk 100 orang.

Sambutan yang diberikan warga dunia maya cukup menggembirakan. Kapasitas untuk 100 orang segera terisi penuh bahkan lebih. Daftar peserta yang bisa dilihat dalam situs gelatikselam.com menunjukkan peserta yang terdaftar 103 orang. Mengingat materi yang akan diberikan dalam workshop itu, tidak heran bila pesertanya melebihi kuota. Dalam publikasi yang dipampang dalam situs komunitas, mereka mengiming-imingi calon peserta dengan sebuah tema yang sangat eye catching dan mengundang penasaran, Nganggur Itu Anugerah. Bagaimana tidak terprovokasi jika dengan menganggur (tidak bekerja di instansi manapun), kita bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 700 juta lebih per bulan? Itulah sebabnya menjadi pengangguran dikatakan sebagai anugerah. Karena dengan menganggur, mereka bisa mengelola satu atau beberapa situs yang dipasangi Google Adsense sebagai sapi perah yang menghasilkan ribuan dolar setiap bulannya. Cara dan pengalaman membuat sapi perah itulah yang dibagikan dalam workshop Nganggur Itu Anugerah.

Sumber gambar: di sini

22 COMMENTS

  1. koreksi.. sama kek dari Mas Is, dulu Gelatik Selam (Gelar Tiker Selasa Malam) bernama Jumatan.. diganti aja itu teksnya.. atau dicoret dan disampingnya ditulis dengan koreksinya.. itu etika jika kita melakukan kesalahan dalam penulisan di media online dalam bentuk blog..

    Nganggur Itu Anugerah, event pertama dari Gelatik Selam (Gelatik Selam 1.0) dan event keempat dari komunitas dengan nama yang berbeda, sendiri sebenarnya secara garis besar memang seperti yang disebutkan diatas, semakin banyak jumlah pengangguran yang butuh kumpul2. Plus, tidak ada materi sebenarnya. Ini bedanya sama event2 sebelumnya. Intine, kami hanya ingin berbagi sehingga semakin banyak jumlah pengangguran biar pemerintah ga semakin mumet.. 🙂

  2. dulu namanya klo gak salah jumatan, bukan juminten, juminten itu istilah untuk cahandong, salah satu komunitas blogger juga di jogja. lihat cahandong.org

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here