Sumpah Mbah Maridjan

12
1949

 sumpah mbah maridjanMbah Maridjan memang bukan seorang pemuda. Oleh karena itu, sumpahnya tidak bisa dibilang sumpah pemuda. Namun dari sumpah mbah Maridjan, sebuah keteladanan diajarkan. Sayangnya, karena sumpahnya pula, dia mendapat cercaan.

Kemarin, atau sehari sebelum Sumpah Pemuda, mbah yang satu ini membuktikan sumpahnya. Janjinya sakral. Sumpahnya tak tertawarkan. Dengan posisi sujud, dia tunjukkan bahwa janji yang dia ucapkan dipegangnya sampai mati. Mengagumkan tetapi sekaligus, bagi sebagian orang, memprihatinkan. Kematiannya memunculkan kontroversi bagi orang-orang yang masih hidup. Anda berpihak yang mana, itu pilihan anda. Dan saya tidak akan mempermasalahkannya.

Setelah gunung Merapi meletus, semua media mewartakan. Bencana letusan gunung teraktif di dunia ini begitu menghebohkan. Semua perhatian media massa seperti tersedot ke sana. Sampai-sampai, ada yang mempertanyakan timpangnya porsi pemberitaan karena bencana yang melanda bukan hanya Merapi, tetapi juga tsunami di Mentawai dan banjir di Jakarta. Lalu, mengapa bencana Merapi seolah-olah yang menjadi pusat perhatian? Karena di sana ada mbah Maridjan. Begitu gunung itu meletus, banyak orang menanyakan bagaimana nasib mbah Maridjan.

Mbah Maridjan dengan gunung Merapi adalah satu paket. Benar-benar menjadi satu paket setelah peristiwa di tahun 2006. Karena ulah Merapi di tahun itu, mbah Maridjan jadi kondang. Hampir semua orang Indonesia jadi mengenal sosoknya. Dia yang tinggal di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta 4 km dari puncak Merapi sudah tidak lagi jadi orang asing, apalagi setelah jadi bintang iklan. Berbicara tentang mbah Maridjan, berarti berbicara tentang gunung Merapi. Mengulas gunung Merapi, nama mbah Maridjan pasti ikut terbawa.

Mbah Maridjan sudah dimakamkan sekarang. Kesetiannya memegang titah dari rajanya mengajarkan kita untuk tidak berkhianat. Pengabdiannya begitu total. Bukan hanya kesetiaan, nyawapun dia pasrahkan. Tidak ada nalar yang bisa digunakan untuk menggagas pengabdiannya. Untuk kasus ini, logika tidak akan bisa menemukan jawaban. Perilaku mbah Maridjan juga menimbulkan hujatan. Apa yang dilakukan jelas tidak masuk akal. 16 manusia meregang nyawa di rumahnya termasuk seorang wartawan media juga dianggap sebagai kesalahan mbah Maridjan, meskipun dia sendiri sebenarnya menyuruh orang lain termasuk anggota keluarganya mengikuti instruksi dari pemerintah. Kenekatan si mbah tidak mau menuruti perintah turun gunung dinilai sebagai perbuatan konyol dan tolol. Kesetiaannya sia-sia.

soempah pemoeda 2.0Hari ini adalah Hari Sumpah Pemuda. Bangsa Indonesia selalu merayakan hari bersejarah itu. Perayaan tahun ini bahkan mulai melibatkan masyarakat digital dengan mengundang 14 lebih komunitas blogger. Acara dengan tajuk Soempah Pemoeda 2.0 tersebut dilaksanakan di Museum Kebangkitan Nasional, Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh No. 26 Jakarta dengan dukungan dari XL.

Mbah Maridjan jelas bukan pemuda, tapi dia memiliki sumpah. Sumpah mbah Maridjan tidak bisa disebut sumpah pemuda, tetapi bolehlah bila disebut sumpah mantan pemuda. Hari Sumpah Pemuda memang tidak ada hubungan dengan mbah Maridjan yang sudah tidak muda. Namun di setiap kedatangan Hari Sumpah Pemuda nanti, bangsa Indonesia akan mudah teringat dengan sosok manusia desa yang bernama Mas Penewu Surakso Hargo alias mbah Maridjan, apalagi para pendaki yang merayakannya di Puncak Rajawali Gunung Merapi. Innalillahi wa innaillaihi roojiun.

Sumber gambar: di sini

12 COMMENTS

  1. mbah marijan mampu mengajarkan makna tersirat… yaitu bersikap memegang kepercayaan dari pimpinan (sri sultan) dan semoga apa yang telah lakukan (abdikan) bagi masayarakat. terutama mengabdi bagi Tuhan. dan mendapatkan rahmat dari-NYA.
    btw, semoga sekarang ada para wakil ‘rakyat rakyat’ yang sama karakter memegang amanahnya seperti mbah Marijan.
    bukan orientasi komersil yang mereka kejar..

  2. merinding saya baca ni artikelnya Pak dhe ..
    setidaknya pengorbanan Mbah Maridjan dalam mengemban tugasnya tadi bisa membuka mata kita lebar-lebar … Bahwa tugas tetaplah tugas yang harus dikerjakan…semoga para anggota MPR,DPR dan semua anggota dalam pemerintahan SBY-Boediono tersadar dari lamunan ..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here