Artikel terakhir saya adalah tentang reuni. Tulisan itu saya beri judul Ketemu Gondez di Semarang. Namun tahukah anda? Reuni yang dilaksanakan 14 September 2010 di Semarang kemarin merupakan acara yang menyebalkan, betul-betul menyebalkan.
Tulisan ini bukan lanjutan dari atau saya buat karena terinspirasi oleh artikel berjudul Ketemu Gondez di Semarang yang berkisah tentang reuni tersebut. Ini saya buat setelah melihat foto teman lama yang entah sudah berapa tahun tidak bertemu. Foto teman yang biasa saya panggil Aan ini kelihatannya diambil di Brisbane Ostrali sono. (An, sori fotomu aku bajak tanpa seijin dirimu. Memang ada pembajak yang suka minta ijin ya?) Kapan waktu motretnya dan siapa yang berpose bersama dia, saya tidak tahu. Kalau boleh nebak, foto itu nampaknya belum lama diambil dan bule yang sedang merangkulnya adalah temannya tukang ojek yang lagi duduk di atas moge. Tukang ojek Ostrali memang hebat, ngojek saja pakai Harley Davidson. Yang lebih hebat lagi, ya tebakan saya yang jelas-jelas ngaco itu.
Masalah tebakan yang nggak karuan tersebut biarkan saja. Nanti bila Aan yang ada di foto itu nongol di blog ini, biar dia sendiri yang klarifikasi. Beres deh. Tentang Aan, lama nian saya tidak bersua dengannya. Yang saya lakukan dengannya paling kontak-kontakan via sms atau telpon-telponan. Itupun sudah lama. Setelah sekarang masing-masing punya akun di Facebook, ya fesbuk-fesbukan. Namun untuk face-to-face, entah kapan bisa terlaksana. Barangkali bila memang diberi kesempatan, rendevouz itu akan terjadi tidak dalam waktu lama. Atau siapa tahu setelah tulisan ini saya upload atau dia baca, tiba-tiba saja Sang Penguasa Jagat Raya ini mempertemukan kami. Siapa tahu, ya toh? Beliau itu kan punya skenario dan sutradara yang tidak mungkin ada pembandingNya, bahkan Steven Spielberg dan Martin Scorsese nggak ada apa-apanya.
Masih ingat saat dulu (20 Agustus 1986) bersama teman-teman SMA termasuk si Aan ini mendaki Gunung Merbabu. Sambil bercanda sepanjang jalan, pendakian ke puncak tidak begitu terasa. Kegembiraan mengalahkan letih dan haus. Letih sih letih, haus sih haus, tetapi itu semua bukan masalah besar karena hati yang senang. Hingga akhirnya puncak Merbabu bisa ditaklukkan dengan mudah. Puncak Merbabu bisa berada di bawah kaki kami dengan gampang selain kami masih muda juga yang utama karena mendakinya dengan riang. Memang ada pendaki yang sedih saat menuju puncak gunung ya? Pokoknya, pendakian saat itu tidak begitu terasa sulitnya. Jreng! Tahu-tahu kami sudah ada di puncak.

Ketika lebaran kemarin pulang kampung, tidak ada teman SMP atau SMA yang bisa saya temui. Apalagi saya sendiri memang tidak dengan sengaja mencari mereka, hanya berharap bertemu di jalan. Mungkin sebuah harapan yang aneh. Setelah saya sudah tidak di rumah, salah satu sahabat bukan hanya se-SMA tapi juga se-SD dan se-SMP datang. Dia yang saya panggil Nandar juga berada dalam foto di atas. Melalui telepon dia bilang datang bersama istri dan seluruh anaknya yang jumlahnya empat atau lima atau enam, saya lupa. Melalui SMS yang dia kirim sesudah itu, katanya ingin bertemu saya. Sayang, keinginannya itu tidak bisa terwujud karena waktu yang terbatas.
Untuk bisa bertemu kawan lama, reuni adalah salah satu caranya, baik reuni itu terjadi dengan tidak disengaja maupun direncanakan seperti reuni pada 14 September 2010 sebagaimana yang saya tuliskan dalam Ketemu Gondez di Semarang. Sayangnya, yang namanya reuni itu sangat menyebalkan bagi saya. Bukan, saya sebal bukan karena ketemu sahabat lama. Saya sebal dengan reuni karena acara itu selalu hanya sebentar. Rasa kangennya belum hilang, eh hla kok harus berpisah lagi. Yang saya inginkan, reuni itu ya ngumpul selamanya, bukan bertemu untuk berpisah. Jika berkumpul terus, berarti bukan reuni ya namanya? Dan apa sih yang bisa selamanya? Paling orang mati ya? Orang mati itu kan tidak bernafas selamanya.
Sekali lagi, reuni itu menyebalkan. Menyebalkan karena reuni berarti bertemu untuk berpisah. Namun, awas, jangan coba-coba melarang saya melakukan reuni!
@MT: wah, kalau koalisi berbau-bau politisi mending tak usah saja deh 😉
susahnya komen pake hape 🙂
memang harua sebentar ya itulah namanya reuni
kalo mau lamaan dikit: koalisi ;))
@sucie: mitu 8)
hehehe… i like that.
[…] Reuni Itu Menyebalkan. Benar, reuni itu memang menyebalkan. Saya pernah menuliskannya. Bila anda sudah baca tulisan itu, anda pasti tahu apa yang saya maksud. Jika belum, silakan dibaca dulu, agar bisa nyambung dengan tulisan ini. […]
@PeGe: lebih baik sih, cuma saya pengennya nggak usah pisah lagi 😆
foto itulah yang membuat bu wkf klepek-klepek jatuh cinta hahahaha…
bertemu untuk berpisah lebih baik ga sih pak? daripada ga pernah bertemu lagi sama sekali? 😉
anw itu foto di gunungnya asoy deh.. hihihi bu wkf tau?
@Asman: maturnuwn komene mas 😉
Walah mas,.. Ngono iku biasa,.. lha aku lebaran wingi yo akeh sing ndak ketemu,..
Postinge mantap,.. ngocol tapi ra saru,.. potone yo mantap,..
@indobrad: waktu itu rasanya keren banget dengan kostum kayak gitu 😆
itu baju yg dipake di atas gunung bener2 kagak nahan 😀
@babah: endi to bah? tak goleki ning fb-ne ida kok ra ketemu
@lurah: ra usah pitnah, ki tak komen balek ki 😉
@unggulcenter: saya terima curhatnya hehehe…
@zico: amin. thx doanya 🙂
semoga Reuni akbar segera terwujud…..
terus Pak Adi bisa ketemu temen temen lama.. se-perjuangan waktu climbing the mountain, kuliah, sekolah SD-SMP-SMA…..
Amin….
Kalau saya bener2 menyebalkan pak.. mudik terpanjang sepanjang saya kerja, 9 hari eh ga ada reuni. Cuma ketemu 1 sobat gara2 dia slalu nongkrong di sebuah Mall sebagai teknisi Handphone.. payah.. (curhat)
aku gak arep melu komen. percuma ora di komen balik. *iki termasuk komen rak?*
Ndez …. Ora usah crigis !! Tgl 26 ana reuni meneh iku ning Ida ndut 86. Nek isih ngelak ngorong ketemuan yo tgl iku wae ketemu meneh. Detaile ada di fb nya ida. Hayo !!! Iso gak ???
Aja dadi planning engineer ae !!!
@Omanta: mudah2an yang membaca waras semua 😉
Ini baru berbeda Pak….Sedikit agak ngaco tapi ngocol…..
Untuk potonya Sip-laah…Hidup para Pendekar Bangsa…..