Pernah nonton film berjudul Hollow Man? Film itu berkisah tentang manusia yang tidak kasat mata alias tidak dapat dilihat. Dalam dunia kepemimpinan, ada juga pemimpin yang termasuk hollow man, jika perempuan sebut saja hollow woman. Mereka inilah yang disebut dengan pemimpin hantu atau kita sebut saja pemimpin bayangan. Ada tapi tidak ada. Hloh, piye toh?
Secara struktural, bisa saja pemimpin bayangan ini tidak terlihat. Namanya tidak muncul dalam struktur organisasi. Atau bila namanya tertulis, mungkin saja tidak berada dalam posisi tertinggi. Namun demikian, segala keputusan organisasi yang dihasilkan bersumber dari pemimpin bayangan ini, sedangkan posisi resmi pemimpin dalam struktur organisasi hanyalah sekedar formalitas. Dia yang namanya tertulis sebagai pimpinan puncak hanyalah sekedar boneka yang berfungsi sebagai asesori. Meminjam istilah dari ranah linguistik, pemimpin boneka ini dapat dikatakan sebagai pelengkap penderita. Yang dilakukan pemimpin pelengkap penderita ini barangkali hanya tanda tangan dan mendatangi acara-acara seremonial. Namun bila terjadi ”apa-apa,” dia nanti yang akan diseret duluan. Itulah sebabnya mengapa disebut pelengkap penderita.
Mengapa pemimpin bayangan dapat muncul? Selama puluhan tahun menjadi kuli, tidak sekali dua saya menemukan pemimpin bayangan. Dari pengamatan saya, ada beberapa penyebab sehingga muncul pemimpin bayangan. Namun yang sering saya temukan, pemimpin bayangan ada karena ketidaktegasan dan ketidakmampuan pemimpin resmi mengelola organisasi.
Keberadaan pemimpin bayangan ini bisa saja berdampak positif atau sebaliknya. Positif tidaknya efek yang ditimbulkan bagi jalannya organisasi jelas tergantung pada pemimpin bayangan itu, bukan pada pemimpin resmi. Jika pemimpin bayangan menjalankan fungsinya sebagai pemimpin yang amanah, anggota organisasi tentunya tidak mempermasalahkan hal itu. Namun jika kendali yang ada di tangan membuat pemimpin bayangan merasa boleh melakukan apa saja sesuai keinginan dirinya, anggota organisasi tinggal menentukan pilihan: tetap di tempat itu dengan segala konsekuensinya atau angkat kaki. Sebelum anda ikut membantu anggota organisasi tersebut menentukan pilihan, sebaiknya anda baca dulu tulisan Bis Karyawan & Pemimpin Sotoy.
Saya tidak antipati dengan mereka yang menduduki posisi pemimpin bayangan selama menjadi pemimpin yang memimpin. Namun jika pemimpin bayangan ini berperilaku layaknya katak yang suka sikut kiri sikut kanan nginjak yang di bawah untuk menjilat yang di atas, tidak ada gunanya lagi mendukung pemimpin kodok semacam ini. Atau andaipun dia bodoh tetapi menyadari kekurangannya itu dan terus berusaha memperbaiki diri, sudah sepatutnya kita hargai. Namun jika pemimpin yang bodoh ini tidak mau berusaha berubah meskipun tahu akan kelemahannya, sia-sia rasanya bila dia tetap dijadikan pemimpin. Sungguh celaka dan alangkah sialnya kita bila kita ketemu dengan si goblog (maaf) yang memimpin.
Menjadi pemimpin memang tidak cukup sekedar mahir bersosialisasi. Pemimpin yang baik juga tidak hanya harus tegas dan cepat tepat dalam mengambil keputusan. Ada faktor-faktor lain yang diperlukan agar menjadi pemimpin yang baik, berbagai ketrampilan kepemimpinan yang bisa dipelajari dari banyak referensi atau di lapangan.
Pemimpin bayangan boleh-boleh saja ada dalam sebuah organisasi. Walaupun demikian, kepemimpinan akan lebih efektif dan efisien bila datangnya langsung dari pemimpin yang kasat mata, bukan pemimpin bayangan yang ibarat hantu itu.
Anda para pemimpin, baik yang hantu maupun beneran, tolong koreksi saya bila salah. Mau? Terima kasih. 😎
Sumber gambar: di sini
@Asop: susah kalo dibikin susah berat jika dibikin berat hehehe…
Jadi pemimpin itu susah dan berat… 😐
@Ipank: bisa baru bisa lama 😉
Masih pemain lama or yang baru om ???
Pemimpin Hantu ya Akan Melahirkan Calon Pemimpin Hantu juga…
@FN: cocok kalo begitu 😉
klo pemimpinnya hatu, ntat rakyatnya juga bisa jadi hantu 😀 wkwkwk
@aming: ambil positifnya aja, setidaknya meetingnya jadi tenang 😆
@Miftahgeek: kalo bukan pemimpin tapi ngabur waktu diajak rapat, apa coba namanya? hehehe…
pemimpin yang kalo pas tugas memimpin ngabur, kalo pas gajian ngantri y kang xp
waaa…repot juga bro kalau ada pemimpin hantu, apalagi hantu beneran, bisa2 kalau meeting ke kuburan terus dung….
: )
@TI: salam kenal dan salam persahabatan juga 8)
@SFA: pemimpin hantu jadi positif bila dia mendukung pemimpin resminya, akan negatif bila mementingkan diri sendiri atau kelompoknya. btw, thx blog ini sdh ditautkan ke blog bunda 😉
Mas, link blog ini sudah saya tautkan di ruang Dunia Sahabat. silakan semak untuk perkenankan masukannya. mudahan silaturahmi akan terjalin baik.
http://webctfatimah.wordpress.com/dunia-sahabat/
Salam persahabatan dari saya. 😀
Assalaamu’alaikum Wong Kam Fung
Alhamdulillah, akhirnya kita kembali bersua semula. terima kasih ya kerana mendahului bersilaturahmi ke blog baharu saya. maafi karena lama menghilang disebabkan blog lama saya juga hilang kena hakker.
Kepimpinan sebegini banyak berlaku dalam masyarakat kita kerana pemimpin tersebut tidak punya jati diri yang utuh dan kurang menyakini diri sendiri dalam membuat sebarang solusi dan keputusan bagi menentukan kepimpinan di bawah pimpinannya. Justeru itu, pemimpin hantu mudah mengambil tempat untuk mempengaruhinya. Jika sedemikian, alangkah ruginya para pengikut yang memilih beliau sebagai pemimpin yang akhirnya akan memporak perandakan organisasi.
Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. 😀
wah mantabs bener ni tulisannya….kagum saya…
pemimpin bayangan ini memang sosok yang sangat penting namun seperti tak terlihat….padahal banyak hal yang berhasil karena sosok ini……he..he…he…
salam kenal…n…salam persahabatan…
@arie prasetya: 8)
@julie: bisa jadi 🙄
@Omanta: hiya, coba buka kembali halaman 300 bab 20 bagian x poin z alinea 13 nomer 14. hapalkan itu 😆
Pemimpin Hantu ehm apa sama artinya dengan orang dibalik layar ya…..tapi dari tulisan bapak kayaknya beda, lebih ke kacung atau apa ya… kita menyebutnya? Tapi gak apa juga wanita memimpin, selama ia tidak meninggalkan, menanggalkan, menghilangkan, atau melepaskan kodratnya sebagai wanita. Tapi, gmana ya menjadi pemimpin aja kayanya sudah menyalahi kodrat deh….Ih.. Bingung(5X…..)
Ah kayanya mesti belajar lagi nih…………
sama seperti di rumah tangga kang
pemimpin bayangan adalah istri hehe
@asepsaiba: hiya, setuju 😉
Wah, maaf kang.. Saya ‘baru’ jadi pemimpin rumah tangga saja.. Jadi belum bisa kasih koreksi apa-apa..
Mending jadi pemimpin bagi diri sendiri dulu aja kali ya… 🙂
@Rubiyanto: hiya 😉
Mantab mas, tulisannya sangat “lembut” dalam “menghajar” target, hehehehehe.
Pemimpin hantu, wah keren juga memang hantu juga harus ada yang mimpin, biar terorganisir dengan baik, he he he
@zico: thx komennya, lebih banyak jg gpp kok 😉
semoga ada pemimpin yang menggunakan hati nuraninya dalam bersikap……tidak latah, tetep down to earth,,,,dan merasa membutuhkan orang yang dipimpin-nya, bukan malahan merasa dibutuhkan oleh orang ada dibawahnya. memang ketika kita berhadapan dengan situasi ini, kadang kita berdo’a. kalo secara ekstrim kita berdo’a, “semoga ada calon penggantinya.”dan secara halus, “semoga dia merubah sikapnya.” kalo saya menggunakan istilah tim-tim sepakbola yang ada Eropa, bila manajer (Pelatih) sepakbola dalam sebuah tim, kalo terus-menerus melakukan kesalahan dan nggak mau menyadarinya “Biasanya di pecat oleh manajemen tim sepakbola tersebut” hehe…seharusnya memang kata “you’re fire” itu tepat untuk pemimpin seperti yang Pak Adi bahas diatas.. 🙂
maaf lagi nih pak..komennya agak banyak untuk saat ini.
salam blogger.
@masfajar: keliatannya saja susah padahal rasanya berat. hlo gimana toh? 😆
@EWA: mungkin 😉 btw, makasih kunjungannya
@indobrad & PeGe: saya juga idem 8)
idem sama kang indobrad! hahaha
di organisasi di sekolah saiia aja ketua panitia acara justru disetir sama calon istrinya Pak [baca= pacar].. Padahal si calisnya sama sekali ngga masuk organisasi itu.. absurd. 😛
terkadang istri pemimpin juga bisa menjadi pemimpin hantu kan ya?! #tanpamention 😀
Kategorisasi ‘baru’ ya … sip
keliatanya susah juga ya pak tentang kepemimpinan ini, tanggungjawabnya rasanya berat.