Sebelum tulisan yang ini, saya telah mengunggah artikel tentang permainan masa kecil yang menggunakan biji jambu air. Masih sama tentang permainan masa kecil, kali ini saya akan cerita tentang Permainan Uji Nyali yang menggunakan biji dari sebuah tanaman perdu yang sampai sekarang saya tidak tahu namanya, baik nama dalam bahasa daerah, bahasa Indonesia, maupun bahasa Latin.
Tanaman perdu ini mudah ditemukan di pinggir jalan. Baik di Bogor (Jawa Barat) maupun di Demak (Jawa Tengah), tanaman dengan bunga berwarna ungu ini saya dapati di pinggir-pinggir jalan. Anda juga pasti akan dapat menemukannya dengan gampang di sekitar tempat tinggal anda. Dengan memanfaatkan biji dari tanaman inilah kegembiraan masa kecil dan keakraban dengan teman sepermainan jadi terbangun. Cara memainkannya sangat gampang. Bahkan kadang-kadang dengan cara jorok dan menjijikkan, yaitu permainan itu dilakukan dengan menggunakan air ludah. Namun maklum saja, namanya juga anak-anak, mana pernah memikirkan hal yang dilakukan itu jorok atau tidak.
Barangkali anda penasaran mengapa saya menyebut permainan yang satu ini dengan nama Permainan Uji Nyali. Ketegangan yang ditimbulkan oleh permainan yang satu ini mungkin bisa disetarakan dengan Russian Roulette atau Rolet Rusia. Itu-tu… permainan yang menggunakan pistol berisi satu peluru kemudian ditodongkan ke kepala (biasanya diarahkan ke kening) yang sebelumnya magasin pistol tersebut diputar dahulu. Hampir semua orang pasti akan deg-degan saat moncong dari pistol itu menempel di kening karena kita tidak tahu apakah saat itu peluru akan meledak atau tidak. Rolet Rusia memang bisa mengakibatkan kematian sedangkan permainan masa kanak-kanak saya ini tidak. Namun saya yakin deg-degannya pasti sama karena kita masih anak-anak saat memainkan permainan yang menggunakan biji pohon perdu tersebut.
Lalu, ketegangan seperti apa yang bisa diciptakan oleh biji sebatang pohon perdu? Biji yang digunakan untuk permainan adalah yang sudah kering dengan ciri-ciri berwarna coklat. Cara menggunakan biji sebesar batang korek api tetapi lebih pendek dengan ujung runcing ini adalah dengan membasahinya terlebih dahulu. Air yang dipakai untuk membasahi kadang-kadang air embun yang menempel di dedaunan, air selokan atau kali, tetapi yang paling sering menggunakan air ludah. Setelah itu, biji tersebut ditaruh di telapak tangan dan digenggam erat-erat. Di sinilah ketegangan itu muncul. Siapa yang dapat giliran menggenggam akan menjadi tegang karena menunggu kapan biji itu akan meletus di dalam genggaman. Ketika meletus, ujung lancipnya akan mencuat ke dua arah yang berbeda dan akan mengenai telapak tangan. Meskipun tidak sakit tetapi ternyata tidak semua teman saya berani melakukan itu.
Ketegangan menunggu biji meletus di dalam kepalan adalah sebuah sensasi permainan tersebut. Namun ada yang lebih ekstrim dari itu dan hanya beberapa saja yang berani melakukannya. Walaupun tidak sampai mencelakakan, biji pohon perdu itu tentu akan lebih memacu adrenalin ketika dimasukkan ke dalam mulut dan diemut, bukan sekedar digenggam. Siapa yang berani melakukan hal itu, dia akan dianggap seorang yang berani menantang bahaya. Anda berani melakukan Permainan Uji Nyali ala anak-anak ini?
Sumber gambar: koleksi pribadi
Mungkin bijinya itu berasal dari tumbuhan jintan
@syam: o gitu ya 😉
itu namanya maen peletekan..
@Awam: bs jadi memang itu pohonnya kang Awam 😉
Kayaknya itu perdu sama dengan yang tumbuh liar di tembok sisi selokan rumahku. Bunganya yang ungu membuatku sempat menyarankan ke istri untuk dipindah-tanam di pot aja. Coba nanti aku cek, apakah ada bijinya seperti itu.
@Rumi: masama 😉
Wah pak saya udah gak bisa nemuin phon perdu itu lagi ditempat saya,
klo waktu saya kecil biji perdu itu dikumpulin sebanyak mungkin trus dilemparin ke balong/kolam atau ke genangan air…
Yang bikin seru nunggu biji itu meledak klo bahasa anak kecil dulu…hehe
hmmm jadi pengen kemasa kecil lagi…
terimakasih pak udah membawa saya ke kenangan masa kecil….
😉