Hubungan baik dengan dua native speaker yang jadi pembicara workshop berlanjut setelah acara tersebut selesai. Sebelum kembali ke Amerika di hari Selasa, 4 Juli, mereka berharap bisa bertemu dengan keluarga saya. Sabtu sore jam empat tanggal 1 Juli, Shirley dan Shelley mengundang saya, istri, dan anak-anak, untuk ketemu di hotel tempat mereka menginap. Mereka ingin ketemu dengan Izal dan Reyhan, anak-anak saya. Mereka juga sudah janjian dengan istri saya untuk tukar-menukar kado. Sayangnya, saat sampai di hotel, hanya Shelley yang bisa menemui. Shirley terbaring sakit di kamarnya, tetapi kadonya dititipkan ke Shelley. Rupanya sebelum memberi hadiah, mereka melakukan survei dulu. Meskipun melalui ngobrol-ngobrol dengan istri saya, nyatanya apa yang diberikan oleh dua teman baru ini memang yang saya inginkan.
Banyak kado yang kami terima. Yang menjadi kejutan buat saya adalah mereka memberi Scrabble yang memang sudah lama saya inginkan. Saya memang berencana untuk membeli yang baru, sebab Scrabble yang lama sudah tidak jelas huruf-hurufnya. Mereka juga memberi Reader’s Digest edisi terbaru. Majalah yang saya suka baca setiap bulan. Selain itu, ada juga buku masak, buku manajemennya Peter Ferdinand Drucker, dan cerita anak-anak. Sebuah kenang-kenangan yang tak terduga.