Pak Hendro & Pak Aceng

0
1487

Ada dua tetangga yang rumahnya berdekatan. Rumah mereka juga dekat dengan rumah saya. Keduanya sama-sama sudah sepuh. Masing-masing juga tinggal sendirian. Mereka adalah pak Hendro dan pak Aceng. Saya nggak tahu persis berapa umur mereka. Tetapi kalau dilihat penampilannya, usia mereka kayaknya tidak beda jauh. Dalam foto yang saya sertakan ini, pak Hendro orangnya pakai kacamata.

Pak Hendro ini rumahnya persis sebelah kanan rumah saya. Setengah tahun lalu, dia kena musibah. Saat mau menjemur baju di samping rumah, kakinya terpeleset disebabkan lantainya berlumut juga sendal jepit yang dipakai sudah tipis dan licin. Karena melindungi kaki kirinya yang sudah pernah patah dan dikasih pen, maka dia membanting tubuh ke kanan dengan bertumpu pada kaki kanan. Akibatnya malah fatal. Karena faktor usia, kaki yang buat nahan ternyata malah patah jadi tiga di dekat pangkal paha. Untungnya ada tukang yang sedang membangun rumah di depan rumahnya yang segera datang saat dia teriak-teriak minta tolong. Mereka segera membawanya ke rumah sakit. Saat sampai di RS Karya Bhakti, pak Hendro minta dikirim ke RS Pertamina Pusat Jakarta. Istri dan anaknya memang tinggal di Jakarta.

Tak terasa sudah setengah tahun sejak kejadian itu, ketika hari ini pak Hendro datang menengok rumahnya. Katanya dia mau menginap dua malam. Setelah itu balik lagi ke rumahnya di Jakarta. Entah kapan lagi tetangga saya yang baik ini, meskipun kadang childish walaupun sudah tua, nengok lagi rumahnya.

Sedangkan pak Aceng, yang di dalam foto tidak berkacamata, merupakan profesor di IPB. Katanya waktu muda terkenal galak. Informasi ini berasal dari bekas mahasiswanya yang sekarang tinggal di sebelah kanannya selisih dua rumah. Waktu muda, cara mengajarnya Amerika banget. Memang S2 dan S3 nya lulusan Amrik sono.

Sekarang dia tinggal sendirian di salah satu rumahnya. Sedangkan dua rumahnya yang lain, yaitu yang ada di sebelah kiri rumah yang dia tempati sekarang, dalam keadaan kosong. Dua rumah kosong itu keadaannya bagus. Belum lama selesai direnovasi. Entah mau dijual atau dikontrakkan.

Pak Aceng jarang keluar. Bila sempat ketemu dan saya sapa, katanya sekarang suka sakit-sakitan. Terutama perutnya. Makanya para tetangga juga suka saling bertanya-tanya antar mereka sendiri, apakah pak Aceng masih sehat atau tidak. Karena rumahnya jarang sekali dalam keadaan terbuka. Mudah-mudahan saja bila terjadi apa-apa, meninggal misalnya, dapat segera diketahui.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here