Tarif saya memang tidak terlalu mahal dibandingkan penjaja jasa yang sama. Apalagi bila dibandingkan dengan mereka yang beroperasi di mal-mal dan pusat perbelanjaan di tengah kota. Hanya dengan mengeluarkan Rp10.000, anda akan bisa menikmati pijatan nikmat mantap selama satu jam. Satu jam itu baru pijatan utamanya, belum bonus lain yang bikin anda merem-melek.
Masalah pijit memijit bagi saya seperti orang buang hajat. Pekerjaan ini rutin saya lakukan setiap hari dan begitu mudah. Saya tidak memerlukan buku panduan apapun. Tanpa harus mengurutkan dan menandai urat mana yang harus dipijit, jemari saya otomatis akan bekerja begitu menempel di kulit tubuh orang yang saya pijit. Saya tahu pasti apa yang harus dikerjakan dengan orang yang tengkurap di hadapan saya. Tanpa melihatpun saya bisa tahu jemari saya sedang berada di bagian tubuh sebelah mana dan apa yang saya pijat. Dengan minyak urut yang saya ramu sendiri, jemari saya meluncur di permukaan kulit bak pemain ski di atas permukaan salju.
Tentang khasiat dari pijatan saya, semua orang sudah tahu. Daya sembuh pijatan saya terkenal mujarab. Penyakit dan keluhan apapun bisa disembuhkan lewat sentuhan dahsyat jari-jemari saya. Penyakit yang menempel di semua jenis manusia: lelaki, perempuan, tua, muda, dan anak-anak pasti sembuh. Sebagian orang menjuluki saya sebagai Ahli Pijat Jari Sakti, ada juga yang menyebut saya Manusia Bertangan Tuhan. Dari kedua tangan saya yang kemudian mengalir melewati kesepuluh jari, mereka yakin ada daya sembuh yang terpancar di sana. Ibarat dewa Midas yang bisa merubah apapun yang dia sentuh menjadi emas, jari saya bisa mengusir penyakit apapun bila saya pijit. Sebegitu ampuhnya kesaktian kedua tangan saya sampai-sampai ada pasien saya yang pemilik perusahaan asuransi besar menawarkan premi asuransi untuk tangan saya senilai 500 milyar rupiah. Jawaban saya untuk tawaran tersebut, “Tidak. Terima kasih.”
Bagi saya, uang bukan segala-galanya. Saya bukan tipe orang yang diperhamba uang. Meskipun jalan sangat terbuka luas untuk hal itu, saya tidak mau menggunakan kesempatan itu. Berapa sih kemampuan perut manusia menelan makanan? Paling satu dua piring. Berapa tinggi nafsu manusia memenuhi keinginannya? Tidak ada batasnya! Karena saya tidak diperbudak nafsu semacam itu maka ongkos pijat sebesar Rp10.000 selama satu jam cukuplah buat saya. Perihal bonus yang bikin merem-melek selalu saya berikan yaitu tambahan pijat lagi selama dua jam. Jadi bila ditotal, hanya dengan uang sebanyak itu semua pasien saya bisa merem-melek selama tiga jam. Masuk akalkah? Orang lain atau pemijat lain mungkin menganggap saya orang yang aneh dan bodoh. Namun bagi saya, kebodohan semacam itu sangat nikmat bagi saya. Dan nyatanya, orang berbondong-bondong dan mau antri panjang hanya untuk menikmati kebodohan saya selama tiga jam. Itulah keistimewaan yang saya miliki sebagai ahli pijat khusus. Tukang pijat sakti yang juga ahli dalam memperkecil yang besar dan memperbesar yang kecil.
“Mas, mas… jalan lagi yuk.” Istri saya menggoyang-goyang pundak saya.
“Ah-eh.. ada di mana kita?” Saya mengucek-ucek mata sambil melihat sekeliling. Rupanya angin sepoi-sepoi Dusun Plumpungan, Salatiga telah meninabobokan saya. Istri saya yang ingin melihat Batu Prasasti Perjanjian Giyanti yang terdapat di dusun tersebut telah kembali ke mobil di mana saya menunggu. Di dekat tempat saya memarkir mobil, terdapat plang tukang pijat dengan tulisan berwarna hijau cerah.
Sumber gambar: koleksi pribadi