Pilih Kopi atau Cangkirnya?

13
1743

pilih kopi atau cangkirKita ini suka dibingungkan dengan hakikat pentingnya hidup. Hanya karena cangkirnya yang cantik, kita jadi tidak peduli dengan kopi yang ada di dalamnya. Dalam kehidupan anda sekarang ini manakah yang sedang anda nikmati, harumnya kopi atau cantiknya cangkir yang mewadahi?

Hidup ini hanya sekali dan begitu indah, namun banyak orang yang menyia-nyiakannya. Mereka lebih memilih mengejar hal-hal lain dalam hidup yang akhirnya justru menjauhkan mereka dari menikmati kehidupan. Berapa banyak dari kita yang lebih fokus pada pekerjaan sampai melupakan kesenangan dirinya sendiri? Bagaimana mereka yang tergolong workaholic? Para workaholic memang menikmati pekerjaannya. Pekerjaannya adalah hidupnya. Tetapi tanpa disadari, ada hal lain dalam hidupnya yang disia-siakan karena pada dasarnya hidupnya tidak semata-mata urusan pekerjaan. Apalagi workaholic yang sudah berkeluarga. Suami/istri dan anak-anaknya pasti menjadi korban. Waktunya lebih banyak tersita untuk pekerjaan, bukan untuk keluarganya yang lebih bernilai dari pekerjaan apapun.

Uang juga menjadi berkilau dan menyilaukan bagi mereka yang berlomba-lomba mengejar harta. Bahkan bila perlu, sikut sana tendang sini, korupsi sini ngemplang sana, nyuap sana nyogok sini agar uang yang masuk semakin mengocor. Seolah-olah, dengan memiliki banyak uang otomatis apa yang ada dalam hidup ini bisa dibeli. Mereka lupa uangnya hanya bisa membeli tempat tidur yang mewah kasur yang nyaman, bukan tidur yang nyenyak. Mereka tidak sadar bahwa uangnya hanya mampu membeli seks, bukan cinta yang tulus. Uang mereka tidak mungkin membeli kebahagiaan. Yang bisa dibeli hanya mobil mewah, rumah megah, dan paket wisata ke mana mereka suka. Ketika anda punya banyak uang, anda akan gampang mengumpulkan teman. Tetapi yang namanya persahabatan, tidak akan bisa dibayar dengan uang. Percayakah anda?

Jadi, hidup ini seperti kopi. Banyak jenis cangkir, dari yang sederhana sampai mewah, dari yang murah sampai yang berharga β€˜wah’, semua itu bisa terlihat indah. Namun demikian, cangkir-cangkir tersebut HANYA memperindah penampilan maupun meningkatkan nilai jual jika anda membeli di kedai kopi ataupun kafe. Mereka tidak akan menambah kualitas rasa dari kopi yang ada di dalamnya. Jika anda ingin menikmati kopi, mengapa harus dipusingkan dengan cangkirnya. Walaupun cangkirnya bukan kristal Swarovski tetapi kopinya adalah hasil e-ok nya luwak (musang), siapa yang bisa menyangkal kenikmatannya?

Pekerjaan, harta, jabatan, dan status sosial hanyalah cangkir-cangkir kehidupan ini. Hal-hal tersebut cuma bungkus kehidupan. Mengapa kita disibukkan dengan bungkusnya jika yang kita nikmati isinya? Tidak ada yang salah dengan mengejar karir, mengumpulkan harta, dan menjadi orang penting di lingkungan sosial. Namun jika kemudian membuat kita tidak bisa menikmati hidup ini, seharusnya kita berpikir ulang.

Hiduplah sederhana jika itu lebih bermakna. Apa gunanya menjadi kaya raya jika kemudian masuk penjara karena korupsi di mana-mana? Pedulilah terhadap sesama karena hal itu akan membuat kita lebih bahagia. Bicaralah dengan santun karena akan menyejukkan yang mendengarkan. Dan… cintailah dengan tulus dan tak bersyarat kepada siapapun. Dengan itulah insyaAllah kita bisa menikmati hidup lebih baik dan bermakna.

Hidup di dunia fana ini hanya sekali dan begitu singkat. Nikmatilah! Hidup adalah kopi, bukan cangkirnya. Seruputlah kopinya tanpa harus dipusingkan dengan cangkirnya.

Sumber gambar: di sini

13 COMMENTS

  1. @utami utar: yowis kalo begitu
    @Miss Chusy: ini juga yowis, ngumpul aja sm yg gak suka kopi tuh
    @Dilutika: ah ini mah jelas mata duitan πŸ˜†
    @Tiest MD: terima kasih juga
    @achoey: terima kasih

  2. “Dan… cintailah dengan tulus dan tak bersyarat kepada siapapun”. (Insyaallah, tp dalam hati siapa yg tau.)
    Sama ga ya dg pilih dompet atau isinya???? gmn mau tulus dan ga bersyarat kalau akhirnya harus memilih isi dompetnya???? Ah bingung jg….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here