Tulisan ini merupakan kado ulang tahun untuk gadis tomboi yang 23 tahun silam saya jumpai di bawah rindangnya pepohonan nyiur di pinggir pantai yang menghadap Pulau Karimun Jawa.
23 Tahun Lalu
Rambutnya sering diikat membentuk ekor kuda. Saat berjalan, rambut ekor kudanya yang hitam legam dan tebal itu berayun ke kiri dan ke kanan. Gerakannya begitu memikat. Ini yang menarik perhatian saya. Saat berjalan, ada yang khas dari dirinya. Tangannya yang lentik membentuk posisi seperti tangan penari gambyong yang akan melempar selendang. Wajah putihnya terlihat begitu cantik. Sebaris kumis tipis untuk ukuran laki-laki tetapi tebal untuk ukuran perempuan melintang di bawah hidung mungilnya. Kumis inilah yang menjadi daya pikat paling dahsyat dari semua keindahan penampilan yang dimiliki. Saya menjadi kelepek-kelepek oleh sihir kumisnya. Bagi saya, perempuan dengan kumisnya merupakan perpaduan antara kelembutan dan ketangguhan. Gambaran sosok perempuan cantik yang tahan banting. Sangat unik dan memikat!
Saat itu sedang ada acara Kemah Bakti yang menjadi agenda tahunan bagi mahasiswa baru Fakultas Sastra, Universitas Diponegoro Semarang. Acara yang dimaksudkan untuk lebih mengakrabkan para pesertanya itu diadakan di lokasi obyek wisata Benteng Portugis yang masuk wilayah Kabupaten Jepara. Dalam acara itulah saya baru menyadari bahwa ternyata satu dari pesertanya adalah gadis berambut ekor kuda dan berkumis. Pertama kali melihat, ada rasa yang muncul dalam hati. Barangkali rasa itulah yang sekarang disebut chemistry. Barangkali pula saat itu yang disebut dengan love at first sight, cinta pada pandangan pertama.
Saya melihatnya dari tempat saya berdiri. Saya hanya berani mengagumi dari jauh. Tidak mendekat dan sok sebagai seniornya dengan mengajak berkenalan. Namun saya memiliki rencana untuknya, setelah Kemah Bakti ini berakhir dan kembali ke kampus. Itulah sebabnya selama berlangsung Kemah Bakti, saya tidak pernah terlibat obrolan dengannya. Saya tidak memiliki keberanian juga tidak tahu bagaimana mengawali hal itu.
Perkuliahan sudah aktif. Gadis berambut ekor kuda dan berkumis itu mulai kuliah. Saya masih belum mengajaknya ngobrol di kampus tetapi saya tahu bahwa tempat kosnya tidak jauh dari kos saya. Hingga suatu hari, seorang teman saya ajak ke tempat kosnya. Saat itu bisa dibilang saya hanya tahu dia, belum kenal lebih jauh. Namanya sendiri saya tidak tahu siapa. Ketika dia keluar untuk menemui, saya memperkenalkan teman saya ke dia seolah-olah saya sudah kenal dengannya. Setelah teman saya kenalan, baru saya menyodorkan tangan untuk kenalan. Saat itulah saya baru tahu siapa namanya. Jelas SKSD, sok kenal sok dekat, tetapi itulah jurus awal dari rencana βjahatβ saya terhadapnya.
17 Tahun Lalu
Gadis itu seperti Nawang Wulan bagi saya. Tahu Nawang Wulan? Dialah bidadari yang turun dari kayangan beserta keenam kakaknya, dan saya sebagai Jaka Tarub yang mencuri selendangnya sehingga dia tidak bisa kembali ke surgaloka. Kecantikannya begitu mempesona. Dialah gadis berambut ekor kuda dan berkumis. Setelah peristiwa memperkenalkan teman saya dengan dia, pertemuan saya dengannya berlanjut. Keakraban mulai terjalin. Rupanya dia senang teater. Itulah sebabnya dia menjadi bagian teater kampus. Pertunjukan teater yang dia senang tonton kemudian menjadi jenis hiburan baru bagi saya. Menonton bioskop yang menjadi kegemaran saya selanjutnya juga menjadi kesenangan baru baginya. Selain menonton, membaca buku adalah aktifitas yang saya dan dia lakukan dan menjadi sebuah hobi jauh sebelum saya dan dia dipertemukan. Setiap ada kesempatan, toko buku dan perpustakaan menjadi tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi.
Setelah mengenal sekian lama, semakin banyak yang saya ketahui tentang si Nawang Wulan. Dia lebih rajin, lebih disiplin, dan lebih pintar dari saya. Tidak heran jika kemudian dia menjadi lulusan terbaik dari Fakultas Sastra saat diwisuda. Dia juga seorang gadis dengan paras menawan. Tidak aneh bila dia pernah mewakili wilayah tempat tinggalnya untuk bersaing dalam pemilihan putri ayu. Dia memang ayu. Selain cantik dan unggul di bidang akademik, dia juga cerdas di bidang kuliner. Masakan apa saja yang diolahnya akan terasa lezat. Bahan sesederhana apapun akan menjadi makanan yang nikmat. Itulah beberapa dari banyak kehebatan yang dia miliki. Hingga akhirnya, saya tidak ragu lagi untuk melamar dan menjadikannya pendamping hidup.
Hari Ini
Gadis berambut ekor kuda dan berkumis sekarang telah menjadi perempuan dewasa. Dia tetap menawan dan menjadi perempuan tercantik di dalam rumah. Dari keempat penghuni rumah, dialah primadonanya. Dia memang menjalani kehidupan dunia kariernya namun dia tidak lupa untuk menjadi istri bagi suaminya dan ibu bagi kedua anak laki-lakinya dengan penuh pengabdian.
Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Usianya bertambah. Kecantikannya bertambah. Kesabarannya bertambah. Dia menjadi lebih bijaksana. Mudah-mudahan dia selalu diberi kesehatan dan dipanjangkan umurnya.
Selamat ulang tahun belahan jiwaku. Terima kasih telah menjadi bidadari bagi suami dan anak-anakmu. Jadilah Nawang Wulan yang selalu menyayangi suami dan kedua anakmu.
Sumber gambar: kartun Nawang Wulan
[…] tulisan yang dibuat oleh seorang sahabat karena saya merasa sangat tersanjung. Tulisan berjudul Nawang Wulan membuat saya semakin bersyukur atas nikmat yang saya terima. Betapa saya dikelilingi orang-orang […]
[…] saya jadikan hashtag tersebut. Jika anda punya pertanyaan yang sama, silakan baca tulisan berjudul Nawang Wulan agar tidak ikut-ikutan penasaran. Dialah si perempuan […]
Amiiin
@Omanta: saya doakan mudah2an seri pertama kisahnya segera terbit π
Kapan ya,,, bisa bikin kisah kaya Bpk WKF ini. Mohon do’anya Pak Biyar bisa menemukan nawang wulan buat Jaka Tarub yang ini. Hehe pish agh
@utami utar: wajar π
@masjustice: itulah indahnya Harum, eh Nawang Wulan π
wkf, gambar sing terakhir iku lho, medeni….
warna di dunia ini cuman milik bu harum, eh salah bu ‘nawang wulan’ doang, yang lain koran… π
jadi pengen baca lagi dan lagi .. norak ya?
@PeGe: kalau sudah married dan dapat suami blogger, pasti nggak lama lagi dapat tulisan seperti ini π and.. btw… makasih tulisan ini sudah ditautkan ke blognya PeGe π
[…] 4. Pak WKF =Β http://wongkamfung.com/nawang-wulan112.html […]
Ck, berapa taun lagi yak suami saiia bakal nulis beginian di blognya.. haha
Selamat bertambah angka usia, Mrs WKF.. Tetap setia jadi teman ngojeknya Pak WKF.. π
@makasih pak Har yang selalu berkicau π
@utami utar: sama2 hun… I’ll meet you in dinner party tonight π
@masjustice: bu Kartini juga ganti nama menjadi Harum tuh π
@Miftahgeek: you’re right I’m so sweet hahaha…
@yoszuaccalytt: terima kasih salamnya, nanti kan ku sampaikan π
@Ann: terima kasih doanya mas 8)
Semoga tetap bisa menjadi belahan jiwa yang terbaik, salam buat istrinya Kang
Suit..suitt..WKF romantis banget ;D
Selamat Ulang Tahun buat Mrs.Utami…
So sweet π
weleh weleh…
di hari ulang tahunnya ini bu tami ganti nama jadi nawang wulan, tho???
xixixixi….
so sweettttttttttt……… π
[…] tulisan yang dibuat oleh seorang sahabat karena saya merasa sangat tersanjung. Tulisan berjudul Nawang Wulan membuat saya semakin bersyukur atas nikmat yang saya terima. Filed in Misc 0 comments No […]
Terima kasih ucapan dan doa tulusnya..
[…] This post was mentioned on Twitter by hartanto, Adi Purwanto. Adi Purwanto said: Nawang Wulan: Tulisan ini merupakan kado ulang tahun untuk gadis tomboi yang 23 tahun silamβ¦ http://goo.gl/fb/bkfcF […]