Lagi, saya mendapat kesempatan berbagi apa yang saya miliki. Bukan harta berupa uang atau intan berlian tetapi sesuatu yang lebih kekal dari itu yaitu pengetahuan. Tidak ada nilainya barangkali bagi anda. Namun bagi saya, yang saya berikan itu sangat menyenangkan dan membahagiakan.
Kesempatan itu datang ketika saya mengisi acara kelas berbagi yang diadakan oleh Akademi Berbagi Bogor atau Akber Bogor. Kegiatan yang dilakukan kepada siapapun yang ingin membagikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki berlangsung kemarin, Sabtu, 5 Mei 2012 mulai pukul 10.00 s/d 12.00 WIB di Ruang Mashudi I, lantai 3, Fakultas Sastra, Universitas Pakuan, Bogor. Kelas yang diberi nama “Dari Blog Jadi Buku” menjadi ajang silaturahim bagi peserta dan pemateri selain untuk berbagi.
Sebagai pemateri, saya membagikan apa yang saya miliki sesuai kelas yang diadakan. Karena bertajuk “Dari Blog Jadi Buku”, saya menyampaikan perihal cara membukukan tulisan-tulisan yang adi di blog menjadi sebuah buku. Hal ini bukan sulit bagi siapapun. Asal menjadi blogger dan secara periodik mengisi blognya, siapapun pasti bisa membuat buku. Saya katakan ‘pasti’ bukan ‘mungkin’ karena saya berani jamin, asal anda memiliki blog apapun isinya dan bagaimanapun bahasanya, anda pasti bisa membuat buku darinya.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan seorang blogger untuk dapat membukukan tulisan-tulisannya yang ada di blog. Yang pertama adalah melalui penerbit konvensional. Saya sebut konvensional karena dari dulu bahkan ketika saya atau anda belum lahir sampai sekarang, bentuk penerbitannya ya seperti itu. Paling ada perkembangan yang sifatnya hanya melengkapi atau menyempurnakan, bukan mengganti. Penerbit konvensional ini jumlahnya ratusan di negeri ini. bahkan bila yang berskala rumah tangga juga dimasukkan, jumlahnya bisa ribuan. Oleh karena itu, saya tak mungkin menyebutkan semua. Gramedia, Bentang, Gagas Media, Elex Media Komputindo adalah beberapa contoh penerbit konvensional.
Tantangan yang harus dihadapi blogger jika ingin membukukan tulisannya melalui penerbit jenis ini, dia harus mengikuti aturan main yang ditetapkan oleh mereka. Bahasa, jumlah halaman, kesesuaian tema, tren pasar, atau kadang kepopuleran penulisnya adalah sebagian dari hal yang menjadi pertimbangan penerbit. Blogger tak punya pilihan lain selain mengikuti garis yang sudah ditetapkan penerbit. Bukan satu-satunya pilihan memang tetapi sampai saat ini, penerbit konvensional ini masih menguasai pasar buku di negeri ini. Selain itu, blogger tak perlu mengeluarkan uang jika membukukan blognya melalui penerbit ini.
Cara kedua yang bisa diperbuat blogger untuk membuat blognya menjadi buku adalah melalui penerbit online atau kadang disebut self publishing atau digital publishing. Kita harus mengeluarkan sejumlah uang untuk bisa menerbitkan blog di penerbit jenis ini. Dengan uang yang dibayarkan itu, jaminannya adalah tulisan di blog kita pasti akan bisa menjadi buku. Buku yang diterbitkan tersebut kemudian akan dipajang secara online di gerai penerbit. Jika ada yang berminat untuk beli, penerbit akan mencetak buku itu dan mengirimkan ke alamat si pembeli bahkan bila buku yang dibeli hanya satu eksemplar. Leutikaprio.com adalah salah satu contoh penerbit online yang masih eksis dan bisa ditemui di dunia maya.
Mengubah blog menjadi ebook adalah cara ketiga. Ebook adalah bentuk yang paling selaras dalam semangat berbagi. Dengan membuat ebook, blogger bisa membagikannya melalui blognya. Dengan memajang dan memberi tautan untuk mengunduh (download) ebook tersebut, pengunjung blog akan dapat dengan mudah mendapatkannya. Sebagai contoh adalah dua ebook saya berjudul Pemimpin Tanpa Singgasana dan Dua Gunung Dalam Genggaman. Dua ebook itu saya taruh di blog ini (lihat sebelah kanan di monitor anda) dan anda dapat mengunduhnya hanya dengan menaruh kursor di atas gambar sampul ebook atau tulisan judul yang ada di bawahnya. Tinggal klik dan ikuti prosesnya, anda akan mendapatkan dua ebook gratis milik saya itu.
Ingin menerbitkan blog anda menjadi buku? Gampang. Jadilah blogger. Sekarang! 😉
Ada penerbit yang menawarkan kerjasama menerbitkan isi blog saya namun saya masih bingung kira-kira repot nggak sih dan pembagian keuntungannya gimana ?
@utami utar: makasih 😉
@masfajar: 9 Juni. Info lengkap bisa lihat di http://akber.boogoor.com/kelas-bawel-nulis-novel/ Datang ya?
sayang ga bisa bergabung,
kapan ada kelas lagi om?
reportasenya ok nih
[…] lain: Berbagi Tip Menerbitkan Blog Jadi Buku di Kelas Akber Bogor Akademi Berbagi Bogor: Dari Blog Menjadi Buku This entry was posted in Reportase and tagged […]