Setelah beres mengunggah Bigot dan Hoax, makbedunduk pengin menulis tentang cara-cara menyikapi kaum bigot dan penyebar hoax. Siapa tahu tips ini bermanfaat. Dengan memilih salah satu, salah dua, atau lebih cara bersikap saat berhadapan dengan mereka, mungkin ketenangan hidup kita bisa terselamatkan dan terhindar dari perasaan yang calar-balar. Mereka bisa berada di dunia maya maupun dunia nyata. Mungkin saja mereka berada di media sosial atau di dalam grup-grup dunia maya semacam grup WA yang kita ikuti atau tinggal selingkungan misalnya tetangga sebelah atau tetangga desa. Di mana pun mereka berada, cara-cara yang disarankan di bawah ini bisa dicoba diterapkan.
Berikut 10 + 90 cara menghadapi bigot dan manusia penyebar hoax.
- Hadapi dan Konfrontasi
Hadapi tanpa harus emosi. Santai saja. Elus-elus dulu kepalanya sebelum dikonfrontasi. Salah satu keuntungan menggunakan cara pertama ini adalah kekonyolan dan berita palsu yang dia sampaikan bisa diungkap. Melelahkan memang, tetapi orang lain jadi tahu kelakuan tengilnya. - Hadapi dan Caci-maki
Bila Anda bernyali, Anda bisa lakukan cara ini. Hasilnya bisa positif bisa negatif. Positif dalam artian yang bersangkutan jadi sadar akan perbuatannya. Emosi Anda tersalurkan. Negatifnya, keadaan jadi runyam bila ternyata dia juga gagah berani. Hubungan jadi memburuk dan sangat mungkin putus tali silaturahmi. Selain itu, suasana jadi tidak nyaman dan tidak enak dengan anggota lain bila ribut-ribut ini terjadi dalam sebuah grup. - Hadapi dan Nasihati
Tentu saja dengan cara baik-baik saat menasihati biar hatinya luluh. Dan jangan ngotot pula bila nasihat tak diterima. Kalau sudah demikian, sudah bukan urusan Anda lagi. Hidup dia bukan hidup Anda. Tak perlu repot-repot berurusan dengan manusia batu. - Hadapi dan Berdoa
Tidak berhadapan langsung dan terang-terangan seperti cara pertama. Cukup mendoakan semoga mereka sadar akan apa yang mereka perbuat dan berharap segera kembali ke jalan yang benar. Semoga saja doa Anda diijabah. - Hadapi dan Diam
Kalau betah tinggal bareng mereka dan cuek pada kehadiran mereka ya tidak apa-apa. Apa yang mereka lakukan anggap saja angin lalu. Meskipun angin yang lalu itu lebih sering berbau busuk. - Hadapi dan Caci-maki dalam Diam
Cara ini tentu tidak elegan, tidak jantan. Namun ya tidak apa-apa bila mau dilakukan. Emosi bisa jadi tenang meskipun jelas tidak mengubah keadaan. - Cari dan Taboki
Kadang-kadang main fisik lebih efektif ketika nalar sudah tidak bisa diajak benar. Bigot itu kan manusia kepala batu. Otaknya sudah pasti membatu. Dengan ditaboki, siapa tahu otaknya jadi lumer. - Laporkan Polisi
Bila cara kekeluargaan tak bisa digunakan, barangkali jalur hukum bisa membuat dia jera. Delik aduannya bisa pencemaran nama baik, penebar kebencian, fitnah, atau apa lah. Mungkin saja sebagian teman Anda tidak setuju dengan tindakan Anda ini. - Tinggalkan dan Bersantailah
Tak perlu berabe dengan urusan orang lain. Tinggalkan dia dan menjauh sejauh-jauhnya. Jalani hidup Anda. Nikmati indahnya dunia. Pikniklah. - Tinggalkan dan Doakan Cepat Masuk Surga
Kalau cara kesepuluh ini yang Anda pilih, itu Anda lakukan dengan sadar dan tidak ada paksaan dari siapa pun. Dan saya tak ikut bertanggung jawab dengan pilihan yang Anda ambil itu. - Cara kesebelas sampai keseratus atau 90 cara lainnya, silakan Anda pikir sendiri.
Demikian cara-cara yang bisa digunakan untuk menghadapi kaum bigot dan penyebar hoax. Hasilnya bisa saja tidak sesuai yang diinginkan. Apa pun hasilnya, bukan itu yang utama. Yang penting adalah Anda sudah melakukan apa yang harus Anda lakukan, mengerjakan apa yang perlu menurut Anda untuk dikerjakan. Itu saja.
[…] kebenarannya sendiri. Lebih baik gunakan energi yang ada untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Sikap yang mana yang akan Anda pilih bila bertemu dengan manusia spesies yang satu ini, Anda tentu punya […]
Shareable!
Teruskan, jangan hanya berhenti di sini!