Tempat Ngopi di Bandung Sejak 1930 Hingga Sekarang

1
2282
tempat ngopi di bandung
Tempat ngopi di bandung
Tempat Ngopi di Bandung

Banyak tempat ngopi di Bandung yang saat ini bisa jadi pilihan. Sama dengan kota-kota lain di Indonesia, tempat ngopi di Bandung makin banyak dan variatif. Para pemain baru ini datang dengan kekhasannya masing-masing.

Yang namanya bisnis, termasuk bisnis warung kopi, datang dan pergi bukan hal aneh. Sudah biasa usaha yang tadinya baru dirintis kemudian berkembang pesat dan membesar. Hal jamak pula bila usaha yang moncer kemudian redup lalu tutup karena salah urus atau tak bisa mengikuti perkembangan dan kalah bersaing.

Tempat ngopi di Bandung memang tersebar di banyak lokasi. Namun ada satu tempat ngopi di dekat alun-alun Kota Bandung yang sudah teruji dan tahan banting dalam ketatnya persaingan bisnis. Warung kopi tersebut bernama Purnama yang ada di Jalan Alkateri No. 22, Bandung. Purnama merupakan tempat ngopi tertua di Kota Bandung.

Tempat Ngopi di Bandung Tertua

Tempat ngopi di bandung
Tempat Ngopi di Bandung (Foto: @utamiutar)

Sebelum menjadi Warung Kopi Purnama, dulunya bernama Chang Chong Se yang artinya Silakan Mencoba. Chang Chong Se didirikan pada tahun 1930. Mematuhi kebijakan pemerintah yang mengharuskan penggunaan nama dalam bahasa Indonesia, sekitar tahun 1960-an namanya berganti menjadi Warung Kopi Purnama. Pendirinya adalah Jong A Tong berasal dari Medan yang merantau ke Bandung. Saat ini Warung Kopi Purnama dikelola oleh keturunannya yang merupakan generasi keempat.

Tempat ngopi di bandung
Secangkir Kopi Robusta Rasa Gosong yang Nikmat

Kopi Khas Warung Kopi Purnama

Sudah dua kali saya ke tempat ngopi di Bandung yang satu ini dan akan selalu menjadwalkan mampir bila pas ke Bandung. Bukan karena beragam kopi yang dimilikinya. Bukan. Kopinya tidak sevariatif menu kopi di kafe yang baru bermunculan itu. Tidak ada espresso, affogato, latte, cappuccino, americano, atau macchiato di tempat ini. Juga tak ada kopi andalan kafe semacam kopi single origin atau pun kopi spesial (specialty coffee). Tidak ada pula alat seduh macam-macam seperti french press, aeropress, syphon, V60, atau mokapot. Adanya kopi robusta yang disangrai gosong (dark roasted) sehingga pahitnya nendang banget. Ini yang dibilang nikmat. Buat lidah saya tentunya. Apalagi ditemani dengan roti kukus selai srikaya. Klop!

Tempat ngopi di bandung
Roti Kukus Selai Srikaya (Foto: @warungkopipurnama)

Bila sebuah warung kopi bisa bertahan selama ini, pasti ada sesuatu yang istimewa yang dimilikinya. Selain suasana dan interiornya yang tetap bernuansa tempo dulu, Warung Kopi Purnama menjaga keaslian resepnya. Konsistensi inilah yang membuatnya bertahan hingga kini. Hanya jam bukanya yang berubah, tadinya 07.00-18.00 WIB menjadi 06.30-22.00 WIB. Ini memberi kesempatan pelanggan untuk bisa berlama-lama menikmati kopi sambil bersosialisasi.

Bila melihat pembeli yang datang, mereka bukan lagi orang-orang Tionghoa totok tua tapi sudah beralih ke anak-anak muda. Sebagian dari mereka bahkan bukan hanya makan dan minum, mereka juga membawa laptop selain gawai untuk mengerjakan sesuatu. Warung Kopi Purnama sadar bahwa jaman telah berubah. Untuk bisa terus bertahan, bukan hanya mempertahankan orisinalitas menunya, mereka juga harus bisa mengikuti perkembangan jaman. Itulah sebabnya di beberapa sudut disediakan stopkontak listrik dan ada wifi yang bisa diakses gratis.

Kampung Arab di Pecinan

Mumpung membicarakan kopitiam (warung kopi) tertua di Kota Bandung, sekalian mengulik tempat yang pernah punya cerita terkait madat atau candu hingga tahun 1970-an.

Lokasi Warung Kopi Purnama merupakan wilayah pecinan. Namun di situ juga ada kampung Arab, namanya Gang Aljabri. Gang ini ada di seberang Warung Kopi Purnama agak geser ke kanan sekitar 10 meter. Di Gang Aljabri ini dulu terdapat tempat yang menyediakan madat untuk dihisap. Sebagaimana yang ditulis Haryoto Kunto dalam bukunya Wajah Bandoeng Tempo Doeloe, di tempat itu disediakan madat dan peralatan untuk menghisapnya. Barangkali suasana saat itu mirip kafe-kafe sekarang yang menyediakan shisha bagi pelanggannya. Hanya saja, para ahli hisap ini posisinya tidak duduk tetapi rebahan di atas balai-balai sambil menikmati candu. Sedap nian, tak peduli badannya mengurus, punggungnya melengkung, serta pipinya pada cekung.

Tempat ngopi di bandung
Gang Aljabri di Seberang Warung Kopi Purnama

Tempat ngopi di Bandung yang satu ini memang penuh kisah romantis. Ini yang menjadikannya wajib disambangi. Lebih-lebih bagi Anda yang mencintai sejarah.

Sumber gambar: koleksi pribadi

1 COMMENT

  1. tempatnya asik dan klasik yang kang.
    penasaran mau coba ngopi di sana, ditemani roti kukus srikaya yg menggoda banget >.<
    masuk bucket list saya nih kalau jadi weekend ke Bandung.
    hanupis udah sharing, kang 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here