Di Bawah Lindungan Komunitas

6
1685

di bawah lindungan komunitasSebuah komunitas seharusnya menjadi tempat berbagi, menimba ilmu, dan berlindung (termasuk dari anggota lain yang ‘resek’). Jika fungsi itu tak ditemukan, apalagi mudarat yang didapat, sudah waktunya meninggalkan kumpulan yang tidak memberi manfaat tersebut.

Komunitas itu seperti sebuah keluarga. Ada suka duka di dalamnya. Banyak hal bisa kita peroleh dan pelajari dari anggota lain. Fungsi inilah yang seharusnya dijadikan fokus ketika sebuah komunitas dibentuk. Dengan begitu, keberadaannya akan bermanfaat bagi anggotanya dan merupakan ‘sarang’ nyaman pemberi kehangatan.

Itulah alasan mengapa saya mendaftarkan diri menjadi anggota komunitas, bahkan bukan hanya satu. Dari beberapa komunitas yang saya ikuti itu, banyak hal saya peroleh dan pelajari. Berbagai pengalaman saya dapat, baik yang menyenangkan maupun yang makan hati. Apapun yang saya dapat, saya mensyukurinya. Positif maupun negatif, semua saya anggap sebagai makanan suplemen kehidupan. Dengan harapan, suplemen tersebut bisa membawa saya ke jenjang kualitas hidup yang lebih tinggi. Karenanya, saya dapat naik kelas di sekolah kehidupan yang saya jalani.

Berikut ini adalah lima komunitas di mana saya berada di dalamnya. Saya sangat menikmati keterlibatan saya dengan komunitas tersebut meskipun kadang melelahkan, menghabiskan waktu, dan menyedot biaya.

Blogor adalah komunitas blogger di Bogor yang sudah beberapa tahun saya ikuti. Dalam komunitas ini saya bertemu blogger-blogger hebat. Dari mereka, saya banyak belajar. Di antara anggotanya, terselip penulis-penulis yang telah menghasilkan buku. Blogor anggotanya beragam, baik usia maupun profesi. Di komunitas inilah saya belajar blog dan tetek-bengeknya. Selain berinteraksi di dunia maya lewat milis, blog (blogor.org), Twitter (@BloggerBogor), dan Facebook, silaturahim juga dijalin melalui pertemuan langsung yang diberi nama Talas Blogor (tali asih blogger Bogor). Sudah beberapa kali Talas Blogor diselenggarakan. Yang terakhir adalah bulan Mei lalu yang berlangsung di daerah Loji yang diberi nama Kopdar Mancing Jilid 6.

di bawah lindungan komunitas adsense-id bogor
Komunitas Adsense ID Bogor sedang ‘gathering’.

Adsense ID Bogor bisa dibilang merupakan komunitas blogger juga. Yang membedakan dengan Blogor adalah anggota komunitas ini selain mencari pertemanan juga sama-sama belajar bagaimana memonetisasi blog. Adsense ID Bogor saya ikuti setelah saya pulang dari kaki Gunung Merapi. Di sebuah penginapan di daerah Kaliurang, saya hadir dalam sebuah workshop yang diadakan komunitas online publisher Yogyakarta bernama Gelatik Selam. Dalam workshop itu, saya bertemu dengan orang-orang yang saya sebut impossible people. Karena bertemu dengan mereka itulah, begitu sampai di Bogor saya langsung mencari komunitas yang berorientasi sama dengan teman-teman baru dari Gelatik Selam.

Komunitas Napak Tilas Peninggalan Budaya berbeda dengan dua komunitas di atas. Dari namanya kita bisa tebak aktivitas yang dijalankan. Kegiatan-kegiatan komunitas ini menambah wawasan prasejarah dan sejarah serta sangat menyehatkan karena sering dilakukan dengan jalan kaki. Melalui komunitas ini pula, pengetahuan saya khususnya tentang Bogor semakin bertambah. Acara tapak tilas yang terakhir saya ikuti adalah menyusuri jejak peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang diadakan pada 10 Juni 2012. Jika Anda berminat, silakan bergabung di grup Facebook yang dimiliki komunitas asyik ini.

komunitas napak tilas peninggalan budaya bogor
Komunitas Napak Tilas Peninggalan Budaya sedang mengamati prasasti Pasir Muara di tepi Sungai Cisadane, tak jauh dari muara Sungai Cianten.

Rumah Kata adalah tempat berkumpulnya penikmat dan penggiat sastra dan budaya. Di dalamnya berisi novelis, prosais, cerpenis, penyair, penulis puisi, musisi, dan pecinta seni lainnya. Acara yang diadakan tentu saja tak jauh-jauh dari itu, misalnya bincang buku. Kegiatan yang dilaksanakan didokumentasikan dalam blog komunitas yang beralamat di rumahkata.org.

Akademi Berbagi Bogor merupakan bagian dari Akademi Berbagi. Komunitas yang berslogan ‘berbagi bikin happy’ ini memiliki tujuan membagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman aplikatif secara gratis. Semua materi disampaikan oleh praktisi yang ahli di bidangnya masing-masing. Karena sifatnya berbagi maka tidak ada biaya yang dibayarkan oleh peserta dan tidak ada upah yang akan diterima pemateri. Ruang kelas juga didapat tanpa keluar biaya. (Update: per 1 Desember 2014, Akber Bogor memisahkan diri dari Akademi Berbagi dan berganti nama Kelas Bogor.) Bila Anda ingin tahu lebih banyak tentang perubahan Akademi Berbagi Bogor menjadi Kelas Bogor, silakan baca tulisan di sini.

Melalui komunitas, kita bisa kenal dan bertemu dengan orang-orang hebat di bidangnya, baik dia penulis, penyair, musisi, atau selebriti lain. Itulah salah satu keuntungan yang bisa kita dapat ketika bergabung dalam sebuah komunitas. Selain itu, sudah selayaknya komunitas juga menjadi pengayom bagi para anggotanya. Bila anggota merasa nyaman dan aman di bawah lindungan komunitas, saya yakin komunitas itu akan membesar dan bertahan lama. Betul?

6 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here