Cara belajar yang berbentuk multimedia ini tentu saja lebih menyenangkan dibanding hanya belajar di dalam kelas dengan materi belajar yang disampaikan secara verbal oleh pengajar.
Setelah sekian puluh tahun menikmati segarnya buah-buahan yang ada di negeri ini, tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang kurang gaul. Ini semua gara-gara kepel dan matoa.
Siapa bilang menulis itu bikin pusing? Saya! Lho, mengapa? Bagaimana tidak pusing jika tangan sudah memegang alat tulis atau jemari sudah siap memencet tombol-tombol keyboard tetapi ide yang sudah ada di kepala hanya muter-muter nggak mau keluar? Bahasa joroknya, seperti orang mau ’boker’ pakai sembelit dulu.
Guru seharusnya tidak berjarak dengan muridnya. Antara guru dengan murid tidak ada bedanya. Keduanya manusia. Tak boleh dia seperti sedang mengajar beruk.