Begenggek

Tahukah anda arti begenggek? Jika anda orang Jawa khususnya Jawa Tengah, mungkin anda tahu arti dari kata itu. Namun saya tidak yakin juga meskipun anda orang Jawa Tengah, anda mengerti kata tersebut. Jangankan mengerti, tahu jika kata itu ada saja belum tentu.

Entah mengapa tiba-tiba saja kata begenggek lewat di benak saya malam ini. Lewatnyapun tidak pada saat saya sedang duduk bengong di teras kesayangan yang sering saya sebut #KandangKambing. Mendadak kata itu melintas ketika saya sedang mengendarai motor menembus dinginnya udara malam Bogor. Dan inilah satu bukti lagi betapa kuatnya sebuah kata terkait dengan bagian dari kehidupan manusia.

Sebuah kata jelas bisa menjadi serpihan kehidupan dari seseorang. Begenggek adalah buktinya. Saat kata itu lewat, seketika itu pula kenangan puluhan tahun yang lalu hadir di depan mata. Kata itu berhasil menarik potongan film kehidupan saya masa kecil meskipun film yang hadir itu tak ada kaitannya dengan makna begenggek. Jika kata tersebut memiliki kenangan masa kecil, kata apa yang juga memiliki kekuatan yang sama bagi anda? Sebuah daya yang mampu menarik potongan film kehidupan anda ketika kata itu anda temukan.

Dari mana asal kata begenggek saya sendiri tidak tahu. Apakah itu asli bahasa Jawa (Tengah) atau serapan dari bahasa lain, Bali misalnya, saya juga tak paham. Atau jangan-jangan kata itu hanya ada di wilayah tertentu saja, bukan di seluruh Jawa Tengah? Kalau begitu, begenggek berarti sebuah dialek regional. Jika melihat maknanya, begenggek memang memiliki berbagai bentuk kata, bahkan masih dalam wilayah yang sama yaitu Jawa Tengah.

Dalam penggunaannya, kata ini tidak pernah saya temukan lagi sekarang. Apalagi di kota yang berada di luar Jawa Tengah seperti Bogor ini. Di kota di Jawa Tengahpun, ketika saya pulang kampung, saya tidak lagi mendengar seseorang mengucapkannya. Apakah kata ini sudah tidak digunakan lagi alias sudah punah? Entahlah. Namun demikian, meskipun saya tak pernah lagi menemukan pengguna kata ini, saya yakin masih ada yang mengucapkannya dalam percakapan di suatu tempat di Jawa Tengah sana. Saya percaya begenggek belum menjadi sebuah kata yang oleh ahli bahasa disebut “archaic”. Meski susah ditemukan, dia pasti masih ada dan digunakan.

Arti Begenggek

Jadi apa arti dari kata begenggek? Karena kata itu memiliki makna negatif, kadang-kadang orang sungkan menggunakannya. Atau bila dipakai, mereka yang terlibat dalam dunia begenggeklah yang dengan santai akan melafalkannya. Ada kalanya, kata ini diucapkan dalam sumpah serapah, untuk menghujat orang lain, sebagai bentuk ungkapan emosi kemarahan. Karena bisa dibilang kata ini termasuk dalam golongan kata tabu atau masuk kelompok kata “derogatory” (hinaan), hanya dalam kondisi tertentu sajalah begenggek digunakan.

Memang seperti itukan sebuah kata dalam bahasa diperlakukan? Artinya kita barangkali lebih nyaman mengucapkan kata-kata yang berbeda meskipun memiliki makna sama. Dalam hal tertentu, sering ditemukan atau diciptakan kata lain karena terkait dengan kebutuhan akan kenyamanan tersebut. Saat itupun, saya lebih nyaman mengucapkan ‘pelacur’ daripada “begenggek” yang biasa ditujukan bagi wanita yang nggak benar ini. Bahkan sekarangpun, saya akan pikir-pikir jika harus mengucapkan kata tersebut. Beda dengan menuliskannya. Karena saat ditulis, saya tak perlu mengucapkannya.

Gara-gara begenggek, semua kenangan masa kecil berhamburan dan tangan ini tak mau diam menuliskannya.

Sumber gambar: di sini